Mobil 2.500 cc Juga Dapat Diskon PPnBM, Penjualan Bisa Capai 1 Juta Lagi?

Mobil 2.500 cc Juga Dapat Diskon PPnBM, Penjualan Bisa Capai 1 Juta Lagi?

Tim detikcom - detikOto
Jumat, 26 Mar 2021 17:27 WIB
Toyota selama ini memang sudah mengekspor beberapa unit andalan seperti Innova dan Fortuner ke berbagai negara. Negara tujuan ekspor kian bertambah.
Diskon PPnBM untuk mobil dengan mesin sampai 2.500 cc. Foto: TMMIN
Jakarta -

Mobil bermesin 1.501 cc sampai 2.500 cc penggerak 4x2 dan 4x4 bakal mendapatkan diskon PPnBM (pajak penjualan atas barang mewah) juga. Pemerintah mengumumkan diskon PPnBM mobil sampai 2.500 cc ini berlaku mulai April 2021.

Mobil 2.500 cc akan dapat diskon PPnBM sebesar 50% untuk tipe 4x2. Semula dikenakan PPnBM 20%, maka pada periode April-Agustus 2021 mobil 4x2 dengan mesin 1.501 sampai 2.500 cc cukup membayar PPnBM sebesar 10%. Sementara kategori 4x4 yang semula dikenakan PPnBM 40% menjadi 30% pada periode pertama (April-Agustus 2021).

Selanjutnya pada tahap kedua (September-Desember 2021), mobil 4x2 1.501 cc-2.500 cc dikenakan diskon PPnBM 25% yang semula 20% menjadi 15%. Sedangkan mobil 4x4 1.501 cc-2.500 cc diberi diskon PPnBM sebesar 12,5% yang tadinya 40% menjadi 35%.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diberlakukannya diskon PPnBM ini bertujuan untuk membangkitkan industri otomotif yang di dalamnya melibatkan jutaan tenaga kerja serta perusahaan pendukungnya. Dipercaya, dengan adanya diskon PPnBM, penjualan mobil meningkat dan industri otomotif yang punya multiplier effect bakal bangkit.

Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perkonomian, Iskandar Simorangkir, menilai, program diskon PPnBM yang semula diberlakukan untuk mobil dengan mesin 1.500 cc ke bawah pada awal Maret 2021 telah memberikan dampak positif. Hasil evaluasinya, permintaan kendaraan selama periode diskon PPnBM meningkat.

ADVERTISEMENT

"kita lihat evaluasinya, (diskon PPnBM) 1.500 cc kan berlaku 1 Maret, di mana pemerintah memberikan 100% pembebasan untuk tiga bulan pertama, 50% tiga bulan kedua, 25 persen untuk tiga bulan ketiga. Kalau dari hasil evaluasi sementara dengan menggunakan data per 21 Maret dari Kemenperin, itu menunjukkan bahwa demand dari kendaraan bermotor roda empat sampai dengan 1.500 cc itu terjadi peningkatan yang signifikan. Berdasarkan data 21 Maret itu 8.894 unit pembelian kendaraan bermotor roda empat. Diperkirakan Maret sendiri ini saja akan meningkat 29.774 unit. Sehingga kita perkirakan terjadi peningkatan 140,8%," ujar Iskandar dalam program Closing Bell, CNBC Indonesia TV.

Makanya, diperkirakan kalau program relaksasi pajak diperluas ke mobil sampai 2.500 cc, pengaruhnya juga cukup signifikan.

"Kita perkirakan kalau (relaksasi PPnBM) ini berlanjut tentunya ini akan baik untuk pemulihan ekonomi kita. Oleh karena itu inilah yang melatarbelakangi kenapa pemerintah ingin memperluas cakupan dari pembebasan PPnBM untuk kendaraan bermotor roda empat ini," katanya.

"Jadi kita harapkan tadinya yang permintaan perkiraan 530 ribu unit lebih, maka diperkirakan bisa kita capai--Gaikindo bilang (target penjualan mobil tahun ini) 750 ribu--tapi perkiraan kita dengan adanya perluasan kembali itu harapannya bisa mencapai 1 juta unit seperti di tahun 2019," sebutnya.

Menurut Iskandar, kebijakan diskon PPnBM ini akan memiliki multiplier effect yang besar, bukan dari sisi demand, tapi juga dari sisi suplai.

"Kita tahu otomotif memberikan dampak backward dan forward engage yang besar terhadap sektor ekonomi lainnya. Kenapa begitu? Karena yang diberikan pemerintah berdasarkan PMK (Peraturan Menteri Keuangan) No. 20 (Tahun 2021) dan Kepmenperin No. 169 tahun 2021 itu adalah kendaraan bermotor sampai dengan 1.500 cc dengan local purchase 70%. Kenapa dipilih local purchase 70%, karena kita ingin segera memulihkan perekonomian kita. Apa yang kita pilih adalah memberikan dampak pengganda yang besar," ucapnya.




(rgr/din)

Hide Ads