Pemerintah memberlakukan diskon PPnBM (pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) untuk mobil baru. Ada 21 mobil yang berhak mendapatkan diskon PPnBM, harganya pun lebih murah.
Pemberian diskon PPnBM mobil baru ini diharapkan bisa memulihkan industri otomotif. Seperti diketahui, industri otomotif merupakan salah satu penyumbang terbesar untuk perekonomian Indonesia.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, pihaknya terus mengupayakan agar sektor industri otomotif bisa pulih. Apalagi, industri otomotif menyumbang perekonomian yang besar dan menyerap tenaga kerja lebih dari 1,5 juta orang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita terus-menerus mengupayakan agar sektor industri otomotif yang memang merupakan salah satu kontributor terbesar bagi PDB industri, itu bisa kembali ke masa-masa ketika mereka bisa memproduksi rata-rata 1,2 juta kendaraan per tahun. Berbagai macam insentif terus-menerus kita diskusikan di dalam internal pemerintah bersama dengan pelaku industri," kata Agus, kemarin.
Sebelum pandemi COVID-19, industri otomotif memang bisa memproduksi mobil sebanyak 1,2 juta unit per tahun di dalam negeri. Namun, pada tahun 2020 ketika pandemi COVID-19 menyerang, produksi mobil di dalam negeri turun 46,5% menjadi hanya 690.176 unit (termasuk domestik dan ekspor).
"Tentu selain kita mendorong agar percepatan produksi bisa mencapai 1,2 juta unit kendaraan, kita juga mendorong agar ekspor kendaraan yang diproduksi di Indonesia kepada pasar-pasar lain di dunia seperti contohnya misalnya pasar Australia yang memang sudah terbuka dan kita sudah mempunyai perjanjian bilateral, nah ini kalau tidak kita gunakan, sangat sayang, mubazir," ujar Agus.
Namun menurut Agus, untuk membuka pasar ekspor baru perlu ada diskusi dengan prinsipal produsen otomotif di negara asalnya seperti Jepang. Supaya, prinsipal otomotif di sana bisa memberikan izin bagi pabriknya di Indonesia untuk mengekspor mobil ke banyak negara.
"Tentu juga tiap produsen yang ada di Indonesia juga harus siap dengan model-model atau jenis kendaraan yang memang diminati oleh market yang ada di Australia. Targetnya adalah dalam waktu secepatnya kita bisa memproduksi kembali 1,2 juta dan kita bisa membuka pasar ekspor yang lebih besar, termasuk Australia yang kita mempunyai perjanjian," sebut Agus.
(rgr/din)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?