Pemerintah Filipina menerapkan kebijakan untuk mengontrol impor mobil. Kebijakan itu bisa mengusik ekspor mobil buatan Indonesia ke negara itu.
Departemen Perdagangan dan Industri (DTI) Filipina akan memberlakukan safeguard berupa bea masuk tindakan pengamanan perdagangan sementara (BMTPs) atas impor mobil penumpang dan kendaraan niaga ringan. Safeguard merupakan upaya melindungi produk lokal dari serbuan impor produk serupa yang dinilai mengancam kelangsungan industri dalam negeri.
Dengan penerapan safeguard ini, masyarakat Filipina diharapkan membeli mobil buatan negara itu. Namun, seperti dilansir Autoindustriya, tak banyak pilihan mobil yang dibuat di Filipina.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Belum lama ini, Nissan Motor Filipina memberi tahu pemerintah tentang rencananya untuk menghentikan operasi manufaktur di pabriknya di Sta. Rosa, Laguna mulai Maret 2021. Pilihan mobil buatan dalam negeri bagi masyarakat Filipina pun semakin terbatas.
Adapun mobil-mobil yang diproduksi di Filipina antara lain Toyota Vios, Mitsubishi Mirage, Mitsubishi Mirage G4, Toyota Innova, hingga Foton Toplander. Sementara di segmen komersial, mobil buatan Filipina ada Foton Thunder, Mitsubishi L300, Hyundai H-100 dan Kia Karga.
Dari sudut pandang pemerintah Filipina, kebijakan ini memang untuk menyelamatkan industri mereka. Dengan cara itu diharapkan lebih banyak manufaktur lokal yang menciptakan lapangan pekerjaan dan pengangguran dapat ditekan seminimal mungkin, sehingga menjaga stabilitas ekonomi.
Di sisi lain, kebijakan safeguard itu mungkin mempengaruhi ekspor mobil buatan Indonesia ke negara itu. Sebab, Filipina merupakan salah satu negara tujuan ekspor mobil terbesar dari Indonesia.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), tahun kemarin Filipina menerima lebih dari 60.000 unit mobil buatan Indonesia. Angka ekspor mobil buatan Indonesia ke Filipina pada tahun 2020 mencapai 63.091 unit.
Adapun mobil buatan Indonesia yang diekspor ke Filipina antara lain Toyota Fortuner dan Toyota Innova (diproduksi oleh PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia), Toyota Avanza, Toyota Rush, dan Toyota Wigo atau kembaran Agya/Ayla (diproduksi oleh PT Astra Daihatsu Motor), Mitsubishi Xpander, Mitsubishi Xpander Cross, Suzuki Ertiga, Suzuki APV, Suzuki Carry, Suzuki XL7, Honda Brio, hingga kendaraan komersial dari Hino.
(rgr/lth)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?