Kurang Ramah Lingkungan, Pabrikan Mobil Ramai-ramai Tinggalkan Diesel

Kurang Ramah Lingkungan, Pabrikan Mobil Ramai-ramai Tinggalkan Diesel

Ridwan Arifin - detikOto
Senin, 18 Jan 2021 08:43 WIB
Pengadilan Jerman Izinkan Pemerintah Kota Terapkan Pelarangan Mobil Diesel
Pabrikan mobil banyak yang meninggalkan mesin diesel. Salah satunya adalah Hyundai. Foto: DW (News)
Seoul -

Nasib mesin diesel mulai kehilangan pamor. Ramai-ramai pabrikan mobil menghentikan pengembangan mesin diesel dengan alasan emisi lingkungan. Salah satunya Hyundai.

Dicuplik dalam laporan media lokal Korea, Joongan, Minggu, (17/1/2021) Hyundai berniat menyetop pengembangan mesin diesel. Hal ini sejalan dengan langkah terbaru dari peralihannya menuju kendaraan tanpa emisi.

Hyundai Motor menghentikan pengembangan mesin diesel baru mulai paruh kedua tahun lalu. Pabrikan asal Korea Selatan itu tidak akan meluncurkan mesin diesel baru mulai sekarang, meskipun Hyundai akan merilis versi yang sebagian diubah dari model yang ada.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Mesin berkode R untuk model SUV seperti Santa Fe dan Tucson dari Hyundai Motor dan mesin V untuk model yang lebih kecil seperti Hyundai Accent dan Kia Soul adalah di antara mesin diesel yang dikembangkan oleh pembuat mobil Korea itu.

Mesin bensin, di sisi lain, akan terus dikembangkan karena merupakan bagian penting dari kendaraan hybrid dan plug-in hybrid.

Langkah terbaru Hyundai Motor sejalan dengan produsen mobil global lainnya yang telah mengungkapkan rencana untuk menghentikan pengembangan mesin diesel serta penjualan di tengah pengetatan regulasi pada kendaraan yang mengeluarkan nitrogen oksida.

ADVERTISEMENT



Volvo, salah satu produsen mobil pertama yang melakukannya, mengumumkan pada 2017 bahwa mereka akan berhenti mengembangkan mesin diesel. Volkswagen mengatakan pada 2018 bahwa mereka akan berhenti mengembangkan semua mesin pembakaran internal setelah 2026. Fiat Chrysler, yang memiliki Jeep, Chrysler, dan Maserati, juga dilaporkan akan menghentikan penggunaan mesin diesel dari mobil penumpang pada 2022.

Hyundai Motor menargetkan untuk menguasai delapan hingga 10 persen pasar kendaraan listrik (EV) dunia pada tahun 2040.




(riar/rgr)

Hide Ads