Hari ini beberapa massa melakukan aksi demonstrasi menolak Omnibus Law. Undang-Undang Cipta Kerja yang baru disahkan oleh DPR menjadi kontroversi sehingga memaksa para buruh melakukan aksi.
Salah satu aksi yang dilakukan buruh adalah mogok kerja. Buruh di pabrik otomotif juga melakukan aksi mogok kerja.
Namun, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menegaskan, produksi mobil tetap berjalan. Hal itu disampaikan oleh Sekretaris Umum Gaikindo, Kukuh Kumara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sejauh ini, informasi yang kami terima laporan dari anggota, produksi tetap berjalan," tegas Kukuh kepada detikcom, Kamis (8/10/2020).
Kukuh berharap aksi buruh menolak Undang-Undang Cipta Kerja tak mempengaruhi kinerja industri otomotif. Apalagi, industri otomotif saat ini sedang dalam masa pemulihan setelah anjlok akibat krisis pandemi COVID-19.
"Mudah-mudahan nggak pengaruh. Karena gini, kita (performa industri otomotif) ini kan lagi rendah. Kan belum pada posisi normal, kita harus mengembalikan ke kondisi normal," sebut Kukuh.
Diberitakan sebelumnya, Marketing Director dan Corporate Planning & Communication Director Astra Daihatsu Motor, Amelia Tjandra, mengakui ada perwakilan serikat pekerja di pabrik Daihatsu yang ikut dalam aksi demonstrasi. Lanjut Amel, perwakilan pekerja yang ikut berdemonstrasi tidak sampai mengganggu aktivitas produksi mobil Daihatsu.
"Produksi masih berjalan," sambungnya.
"Kondisi saat ini berat banget. Baik untuk perusahaan maupun untuk karyawan. Jadi jika perusahaan bisa berproduksi dan bekerja, itu merupakan kesempatan yang luar biasa. Banyak perusahaan tutup dan karyawannya kena PHK," bilang Amel.
(rgr/din)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?