Pajak Mobil Baru Dibebaskan? Malah Bikin Orang Tunda Beli Mobil

Pajak Mobil Baru Dibebaskan? Malah Bikin Orang Tunda Beli Mobil

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Kamis, 24 Sep 2020 19:57 WIB
Salah satu diler mobil Toyota di Indonesia, Auto2000 meresmikan diler di kawasan bintang Jakarta, Jalan Sudirman. Diler ini boleh jadi merupakan yang termewah di Indonesia.
Isu relaksasi pajak mobil baru bikin konsumen menunda pembelian. Foto: Grandyos Zafna
Jakarta -

Akhir-akhir ini berkembang isu pajak mobil baru akan dibebaskan. Itu merupakan wacana yang diajukan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) kepada Kementerian Keuangan (Kemenkeu) agar industri otomotif bisa bangkit di tengah pandemi COVID-19.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang mengusulkan relaksasi pajak pembelian mobil baru hingga nol persen. Dengan relaksasi pajak, harga mobil bisa lebih rendah dan daya beli masyarakat diharapkan meningkat.

Namun, pengamat otomotif Bebin Djuana bilang, isu ini bisa menjadi kontraproduktif. Bukannya mendongkrak penjualan, isu yang belum jelas kepastiannya apakah diterima wacana pembebasan pajak mobil baru itu atau tidak, malah membuat orang menunda pembelian mobil baru.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jelas yang sudah merasa cukup tersedia budget-nya untuk melakukan pembelian akan ngerem. Jadi ketika isu ini beredar begitu cepat di masyarakat, tentunya perlu berita hasil akhirnya itu bagaimana, diterima atau nggak," kata Bebin kepada detikcom, Kamis (24/9/2020).

Menurut Bebin, dengan wacana relaksasi pajak dan iming-iming harga mobil baru lebih miring, masyarakat yang tadinya sudah siap untuk membeli mobil malah menunda pembelian sampai harga mobil baru itu dipastikan turun.

ADVERTISEMENT

"Mereka (konsumen yang sudah punya budget untuk beli mobil) akan beranggapan, 'Jangan (beli mobil dulu) deh, mungkin bulan depan keluar peraturan (terkait relaksasi pajak),'" ujar Bebin.

Bebin menilai, wacana pajak mobil baru nol persen lebih baik dipastikan secepatnya apakah diterima atau tidak. Dengan begitu, konsumen yang sudah siap secara finansial tetap bisa membeli mobil tanpa harus menunggu kejelasan relaksasi pajak.

"Isu yang seperti ini bisa jadi kontraproduktif, hati-hati. Daripada cuma sekadar isu (yang belum pasti-Red), lebih baik jadi sebuah kejutan. Masyarakat nggak tahu apa-apa, tahu-tahu ada pemberitahuan potongan pajak dan sebagainya," ucap Bebin.




(rgr/din)

Hide Ads