Nasib Jualan Mobil di Masa Pandemi di Akhir Tahun 'Pasrah'

Nasib Jualan Mobil di Masa Pandemi di Akhir Tahun 'Pasrah'

M Luthfi Andika - detikOto
Senin, 14 Sep 2020 19:18 WIB
Kebiasaan baru atau new normal rupanya tidak berpengaruh dengan angka penjualan mobil bekas. Kini pengusaha mobil bekas pun mulai menjerit.
Ilustrasi penjualan mobil Foto: Pradita Utama
Jakarta -

Selama masa pandemi penjualan otomotif terbilang terus terpuruk meski kembali berangsur normal saat masa PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) transisi diberlakukan. Namun penjualan kendaraan diprediksi bakal kembali terpuruk setelah PSBB total atau ketat diberlakukan kembali mulai hari ini Senin (14/9/2020).

Seperti yang dikatakan PT Astra Daihatsu motor (ADM) Agen Pemegang Merek (APM) Daihatsu di Indonesia, yang menjelaskan situasi market otomotif di Indonesia saat masa pandemi.

"Pada masa pandemi market kita bagi menjadi 2 tahap, tahap normal yaitu Januari-Februari dan tahap pada masa pandemi yaitu Mei hingga sekarang. Kalau kita lihat berdasarkan data, tahun 2020 pada Januari dan Februari 2020 itu masih dalam masa normal dengan Januari retail sales mencapai 81.100 unit dan whole sales 80.400 unit. Sedangkan pada Februari 2020 market otomotif mengalami penurunan jika dibandingkan dengan Januari 2020 dengan retail sales mencapai 77.900 unit turun sekitar 3,9 persen dan Whole Sales mencapai 79.600 unit turun 1 persen. Ini masih dalam keadaan normal sebelum pandemi," ujar Marketing & Customer Relations Div. Head PT AI-DSO, Hendrayadi Lastiyoso.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Namun pada Maret hingga Mei 2020 pandemi mulai datang ke Indonesia, banyak konsumen lebih memilih untuk menunggu, melihat situasi dan menunda pembelian kendaraan. Selain itu masa PSBB juga diberlakukan. Pada Maret 2020 market otomotif mulai mengalami penurunan, dengan retail sales turun mencapai 60.500 unit atau turun sekitar 22,4 persen dan Whole Sales mencapai 76.000 unit atau turun 3,6 persen," Hendrayadi menambahkan.

Hendrayadi juga menambahkan market otomotif semakin terpuruk saat pandemi virus Corona benar-benar 'pukul' Indonesia dan masa PSBB diberlakukan Mulai April 2020.

ADVERTISEMENT

"Market otomotif semakin menurun saat pandemi dan masa PSBB pertama diterapkan pada April 2020 dibandingkan dengan Maret 2020. Dengan Retail sales hanya mencapai 24.300 unit turun mencapai 59,8 persen dan whole sales mencapai 7.900 atau turun 89,8 persen. Begitu juga pada masa PSBB kedua pada Mei 2020 market otomotif semakin menurun dengan retail sales mencapai 17.100 unit atau turun 29,9 persen dan whole sales mencapai 3.600 turun 54,9 persen," kata Hendrayadi.

"Akan tetapi saat masa PSBB transisi diberlakukan mulai Juni 2020, market otomotif terus tumbuh meski tidak signifikan. Pada Juni 2020 jika dibandingkan Mei 2020 market otomotif tumbuh mencapai 29.900 unit atau naik 74,8 persen whole sales mencapai 12.600 naik 256 persen. Begitu juga dengan Juli 2020 market otomotif terus naik jika dibandingkan Juni 2020, pada Juli 2020 Retail sales naik mencapai 35.800 unit atau naik 19,9 persen dan whole sales mencapai 25.300 unit atau naik 100 persen. Begitu juga dengan Agustus 2020, retail mengalami kenaikan mencapai 37.700 naik 5,2 persen, whole sales 37.300 atau naik 27,5 persen dibandingkan Juli 2020," Hendrayadi menjelaskan.

Lalu bagaimana saat masa PSBB total atau PSBB yang lebih ketat diberlakukan, apa yang menjadi langkah Daihatsu?

"Antisipasi Daihatsu saat PSBB total, pada dasarnya sebagai Grup Astra, kami mengumpulkan bersama-sama melakukan CSR atas nama Astra sehingga bisa jadi lebih besar. Seperti kemarin kita memberikan 100 grand max untuk disumbangkan untuk melayani masyarakat. Selain itu ada banyak lagi kegiatan lain yang ingin menunjukkan bahwa kami Group Astra ingin menujukkan bahwa kami peduli," ujar Marketing Director dan Corporate Planning & Communication Director PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Amelia Tjandra.

"Saat ini semua team sekarang sedang sibuk koordinasi dan mencari-cari informasi ke Pemda Pemprov DKI Jakarta mengenai aturan PSBB yang terbaru ini. Belajar dari PSBB yang lalu iya ada pengaruhnya (terhadap penjualan kendaraan yang cenderung menurun), tapi belum bisa jawab ya berapa besar, karena kami masih menunggu Juklak Pemda," Tutup Amelia ke detikOto.




(lth/rgr)

Hide Ads