Merek mobil nasional Vietnam, VinFast, tidak ingin sekadar mampir di industri otomotif. VinFast juga memiliki ambisi serius untuk merajai penjualan mobil di dalam negeri dan mengekspor produknya ke Amerika Serikat (AS) pada tahun 2021.
Sejak didirikan pada 2017 silam, VinFast mulai menunjukkan tajinya di industri otomotif dalam negeri. Sepanjang enam bulan pertama 2020, penjualan VinFast di Vietnam diklaim naik dua kali lipat dibanding enam bulan terakhir 2019.
Merek yang didirikan orang terkaya Vietnam, Pham Nhat Vuong, ini pun masuk dalam 5 besar merek mobil terlaris di Vietnam, dan bersaing dengan dengan pabrikan ternama seperti Toyota, Mitsubishi, Mazda, Hyundai dan Ford.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wakil CEO VinFast, Nguyen Thi Van Anh mengatakan jika saat ini VinFast 'berada di jalur yang benar' untuk menjadi merek nomor satu di Vietnam dari segi penjualan.
"Mereka semua adalah pembeli cerdas. Mereka memilih VinFast sejak awal karena kualitas produk yang kami tawarkan, bersama dengan layanan purnajual yang luar biasa," kata Nguyen, dikutip dari Motoring.
Catatan yang ditorehkan VinFast makin spesial, karena merek ini baru mengandalkan 3 model, city car Fadil, sedan mewah A2.0, serta mobil SUV SA2.0. Penjualan VinFast berpotensi lebih meningkat lagi, dengan model-model baru yang akan diluncurkan.
"Dalam waktu dekat, kami akan meluncurkan model-model baru, termasuk mobil jenis ICE (Internal Combustion Engine) dan EV (Electric Vehicle) untuk mencakup setiap segmen. Penjualan mobil VinFast pasti akan meningkat lebih banyak lagi," sambungnya.
Tak hanya merajai penjualan di dalam negeri, Vinfast juga berambisi melakukan penetrasi ke pasar luar negeri. Itu dibuktikan dengan pendirian kantor Litbang VinFast di Australia pada Desember lalu dan secara resmi membukanya pada bulan Juni kemarin. VinFast juga banyak mempekerjakan mantan insinyur Holden.
Pusat riset dan pengembangan VinFast di Australia ini diproyeksikan terlibat dalam pengembangan mobil listrik. Dan ini menjadi landasan yang bagus bagi VinFast untuk penetrasi ke pasar AS.
"Saat ini fokus utama kami adalah pasar AS dan kemudian kami akan memperluas ke pasar lain. Penelitian dan pengembangan model mobil baru, termasuk model ICE dan EV adalah fokus utama VinFast di Australia saat ini," kata Nguyen.
"Mobil listrik pada khususnya dan kendaraan ramah lingkungan pada umumnya akan menjadi tren yang penting di masa depan, terutama ketika dunia saat ini sedang menghadapi dan memecahkan masalah serius terkait lingkungan," tambah Nguyen.
"Diperkirakan pasar AS akan membutuhkan 18,7 juta mobil listrik pada 2030. Potensi mobil listrik di pasar AS sangat besar," lanjutnya.
"Selain itu, pasar AS adalah salah satu pasar tersulit di dunia dengan banyak persyaratan dan standar kualitas. Dengan orientasi memproduksi mobil kelas atas, yang dilengkapi teknologi terdepan di dunia, VinFast yakin model EV akan disambut baik oleh konsumen AS," jelas Nguyen.
(lua/din)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah