Penggelapan Mobil Rental Marak, Komunitas Pengusaha Bentuk Tim Buser

Penggelapan Mobil Rental Marak, Komunitas Pengusaha Bentuk Tim Buser

Yudha Maulana - detikOto
Selasa, 25 Agu 2020 09:40 WIB
penggelapan mobil rental meningkat selama pandemi
Rental mobil. Foto: Yudha Maulana
Bandung -

Maraknya aksi penggelapan mobil sewaan mendorong sejumlah komunitas pengusaha rental mobil membentuk tim Buser Rentcar Nasional (BRN). Sedikitnya 700 pemilik dan pengelola usaha rental mobil tergabung sebagai relawan dalam tim ini.

"BRN lebih mengatasi permasalahan mobil, misalnya pencurian, tergadai. BRN ini lebih mempercepat penyelesaian kasus secara efektif dan efisiensi bila mobil bermasalah. Contoh mobil pemilik di Kota Bandung, setelah dicek ada di Palembang, maka tidak perlu orang Bandung ini ke Palembang, nanti tim dari Palembang yang akan mengecek apakah mobil tersebut dicuri, digadai atau bagaimana," ujar Ketua Umum BRN Sulaiman Juhri di Bandung, Senin (24/8/2020).

Ia memastikan, penyelesaian mobil yang bermasalah ini pun tanpa pungutan biaya. Anggota tim BRN hanya membayar Rp 1 juta di awal untuk proses registrasi. "Tujuannya militansi, kalau Anda masuk anggota BRN, suatu saat Anda akan dimintai pertolongan," kata Sulaiman.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelum BRN dibentuk, ujar Sulaiman, pengusaha rental mobil harus menghabiskan waktu dan kocek yang tak sedikit. Pasalnya, proses pengecekan dilakukan secara mandiri ke lokasi kendaraan secara langsung.

"Misalkan saya di Bandung, dan mobil saya bermasalah di Palembang, saya akan datang ke Palembang karena saya enggak tahu mobil ini digadai atau enggak, karena enggak ada alat khusus. Kita naik pesawat aja 2 x 24 jam, terus kalau ke daerah pinggiran ada biaya lagi, budaya juga kan beda. Potensi kesalahpahaman," ujarnya.

"Kadang-kadang tak semua mobil digadai, tapi misal ponsel penyewa mati. Nah, kalau ada BNR ini, anggota yang di Palembang yang akan mengurus, ini lebih efektif dan efisien. Kalau orang Palembang yang beresin, itu lebih cepat, mereka juga lebih tahu area dan budaya di sana," imbuh Sulaiman.

ADVERTISEMENT

Sejak dibentuk pada 2017 lalu, Sulaiman mengatakan BRN mengatasi lebih dari 1.000 kasus per tahunnya. Angka kejahatan penggelapan mobil pun disebutnya semakin naik di masa pandemi COVID-19.

"Banyak yang secara ekonomi enggak tahu ngapain, mereka mengambil kesempatan di situ. Peningkatannya 25 persen, kita satu hari kadang bisa mendapatkan laporan tiga kasus," ujarnya.

"Dari semua kasus yang kita tangani, kita bisa clear-kan 90 persen," ujar Sulaiman.

Rencananya, untuk menambah jaringan BRN akan melakukan tur ke Pulau Sumatera dari mulai tanggal 24 Agustus sampai 3 September. "Kita akan melakukan tur ke Palembang, Jambi, Pekanbaru, Medan, Batang, Bengkulu, Lampung, tujuannya untuk memperkuat hubungan silaturahmi dan memperbanyak relawan," katanya.




(yum/rgr)

Hide Ads