Tidak semua negara bisa menerima istilah driver-assistance autopilot milik Tesla. Fitur itu digugat oleh Center for Protection Againts Unfair Competition ke Pengadian Jerman.
Dikutip dari Bloomberg, Rabu (15/7/2020) Pengadilan Wilayah Munchen, Jerman mengatakan Tesla tidak boleh lagi menggunakan frasa Autopilot sebab bisa membuat gagal paham bagi para konsumen, seolah menunjukkan bahwa mobil dapat dikemudikan tanpa kendali manusia.
"Selain itu, diklaim bahwa itu sah di Jerman, padahal tidak demikian," ujar pernyataan pengadilan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perwakilan untuk Tesla belum menanggapi kasus ini. Perusahaan Elon Musk masih bisa mengajukan banding.
Sebelumnya gugatan ini diajukan oleh lembaga non profit Center for Protection Againts Unfair Competition. Pihak penuntut itu menilai bahwa Tesla dinilai mempromosikan fitur driver-assistance secara berlebihan.
"Belum ada aturan untuk berkendara nirsopir di Jerman," ungkap Andreas Ottofuelling, pengacara yang mewakili pihak penuntut.
"Bahkan fiturnya tidak berfungsi sebagaimana diiklankan," tambah Andreas.
Tesla harus menghapus semua klaim terkait Autopilot dari situs webnya. Ini jadi hambatan lagi bagi Tesla di Eropa, sebab peraturan telah memaksa mereka untuk membatasi bagaimana fitur Autopilot dapat digunakan.
Sementara itu, CEO Tesla Elon Musk mengatakan baru-baru ini sangat dekat untuk mencapai otonomi Level 5 tahun ini dengan teknologi mereka.
"Saya tetap yakin bahwa kami akan memiliki fungsionalitas dasar untuk otonomi Level 5 selesai tahun ini," kata Musk pada pesan video di World Artificial Intelligence Conference di Shanghai.
(riar/din)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?