Mitsubishi Motors Corporation (MMC) di Jepang mengumumkan bahwa mereka tidak akan membagikan dividen. Perusahaan itu dilaporkan merugi.
Diberitakan Japan Times, beberapa waktu lalu CEO MMC Takao Kato melaporkan kerugian perusahaannya. Mitsubishi melaporkan kerugian bersih sebesar 25,8 miliar yen (Rp 3,4 triliun).
Disebutkan, kerugian ini merupakan dampak dari penjualan mobil yang tidak bergairah. Sama seperti produsen otomotif global lainnya, penurunan penjualan yang cukup besar disebabkan oleh pandemi virus Corona (COVID-19) yang melanda dunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kato mengatakan, gaji pejabat eksekutif di MMC akan dipotong untuk berbagi tanggung jawab atas kerugian finansial yang cukup besar.
Baca juga: Laba Anjlok, Mitsubishi Berhemat |
Informasi yang diumumkan secara resmi menyebutkan, Mitsubishi akan memangkas gaji bos-bosnya hingga 45%.
Yang menarik, salah satu pemegang saham yang hadir dalam rapat keberatan dengan pemotongan gaji pejabat perusahaan. Dia mendorong bos Mitsubishi untuk menggunakan gajinya untuk membantu merangsang ekonomi domestik. Kato membalas bahwa tidak tepat bagi mereka untuk menerima remunerasi yang sama karena pemegang saham tidak menerima dividen dengan perusahaan yang menyatakan kerugian besar.
Buntut dari kerugian ini, Mitsubishi juga akan berhemat. Mitsubishi akan fokus pada pemotongan biaya tetap sebesar 20% atau lebih dalam dua tahun ke depan. Pemangkasan biaya tersebut menyusul setelah Mitsubishi melaporkan penurunan laba tahunan hingga 89%, kinerja terlemah dalam tiga tahun.
Krisis saat pandemi virus Corona (COVID-19) memperburuk perjuangan Mitsubishi dalam satu tahun. Produsen mobil berlogo tiga berlian itu berjuang melawan penurunan penjualan di China dan Asia Tenggara, pasar terbesarnya yang menyumbang seperempat penjualan Mitsubishi.
Mitsubishi juga mengatakan bakal fokus di negara-negara ASEAN untuk bertahan hidup selama pandemi.
"Sebelum virus, kami telah mempertimbangkan daerah-daerah dan segmen kendaraan yang berkinerja buruk untuk mengurangi paparan kami. Setelah virus, kami perlu mengambil langkah untuk membuat perubahan ini. Untuk tetap kompetitif di pasar pascavirus Corona, kami harus segera memperkecil fokus kami ke wilayah dan segmen yang kami unggul," ujar Kato.
Mitsubishi yang menjadi anggota termuda aliansi Renault-Nissan, menjual 1,13 juta unit mobil secara global pada tahun fiskal kemarin. Angka itu turun 9%.
(rgr/din)
Komentar Terbanyak
Ini Dampak Buruk Andai Tarif Ojol Naik 8-15 Persen di Indonesia
7 Mobil-motor Wapres Gibran yang Lapor Punya Harta Rp 25 Miliar
Cerita di Balik Polisi Kawal Mobil Pribadi Diprotes Pemobil Lain