Mesin buas Nissan GT-R tidak dirakit menggunakan robot, melainkan tangan manusia secara manual. Para mekanik khusus yang biasa merakit mesin GT-R itu disebut Takumi oleh Nissan.
Mereka di antaranya Shioya Izumi, Tetsuji Matsumoto, Tsunemi Ooyama, Hiroyuki Ichikawa dan Takumi Kurosawa. Satu orang mengerjakan satu mesin, begitu penggambarannya.
Dalam video yang dibagikan Nissan pada 2017 lalu terlihat bagaimana para Takumi bekerja membangun mesin buas tersebut.
"Takumi Craftsmen" setiap nama menempel pada mesin yang sudah diproduksi.
Para teknisi khusus ini memiliki pengalaman bertahun-tahun. Mereka juga telah mempelajari bagaimana memeriksa kualitas dengan presisi mikroskopis serta menjamin penempatan part yang presisi untuk setiap mesin yang diproduksi di pabrik Yokohama, Jepang.
"Permintaan untuk presisi dengan model terbaru lebih ketat, terutama pada pembukaan katup, dan tidak ada kompromi untuk hal itu. Perbedaan 10 mikron akan menghasilkan kinerja mesin yang lemah sehingga menghasilkan performa yang sama sekali berbeda di sirkuit," ujar Takumi Kurosawa.
Dia menjelaskan, saat memasang crankshaft, Takumi menghitung jarak dalam mikron.
"Bayangkan, setitik debu atau kontaminasi kecil; mesin bisa cacat, tapi Takumi akan melihat langsung. Mereka bisa merasakan sesuatu yang salah, dan itu adalah keterampilan," sebutnya.
![]() |
Indra perasa para Takumi disebut bisa menghasilkan presisi mesin.
Baca juga: Mengenal Mobil Sport Buas Nissan GT-R R35 |
"Untuk timing chain, getaran bisa dirasakan saat mesin idle. Ini getaran yang kebanyakan orang tidak akan memperhatikan," ucap Kurosawa.
Komentar Terbanyak
Kapolri Soroti Pengawalan saat Macet: Sirine Melengking Itu Mengganggu
Istri Pejabat Setneg Flexing Beli Mobil Nggak Diniatin, Segini Harganya
Sering Diprotes Masyarakat, Kapolri Minta Patwal Lebih Selektif dan Tertib