Dikatakan Perencana Keuangan dari Advisors Alliance Group Indonesia Andy Nugroho, idealnya angka cicilan kredit adalah 30 persen dari total penghasilan bersih per bulan.
"Jadi misalnya gaji kita sebulan Rp 4 juta nih. Kalau diambil 30 persennya, berarti ketemu angka Rp 1,2 juta," kata Andy, kepada detikOto, belum lama ini.
Dengan anggaran hanya Rp 1,2 juta per bulan untuk membayar cicilan, maka sangat sedikit sekali barang atau kebutuhan yang bisa diangsur.
"Misalkan cicilan mobil Rp 1 juta, terus nyicil KPR lagi misal Rp 500 ribu deh. Udah Rp 1,5 juta, belum lagi nanti untuk kebutuhan lain kayak beli TV, beli kulkas, dan lain-lainnya. Bisa jadi lebih dari 50 persen penghasilan kita habis untuk bayar cicilan doang," terang Andy.
Jika hal itu dipaksakan, menurut Andy akan sangat berbahaya bagi kestabilan keuangan rumah tangga. Terlebih jika sumber penghasilan utama hanya dari salah satu pasangan suami istri saja.
"Itu akan riskan sekali karena kita masih harus sisakan biaya untuk sekolah anak, biaya makan sehari-hari, terus kadang kita juga perlu piknik, akan riskan di situ. Jadi kebutuhan yang lain tidak akan terpenuhi," pungkas Andy.
Jika hal itu dipaksakan, bakal sangat berbahaya bagi kestabilan keuangan rumah tangga. Terlebih jika sumber penghasilan utama hanya dari salah satu pasangan suami istri saja.
"Itu akan riskan sekali karena kita masih harus sisakan biaya untuk sekolah anak, biaya makan sehari-hari, terus kadang kita juga perlu piknik, akan riskan di situ. Jadi kebutuhan yang lain tidak akan terpenuhi," pungkas Andy.
(lua/din)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah