Pabrikan Mobil RI Petik Hikmah Corona di China, Bakal Beri Diskon?

Pabrikan Mobil RI Petik Hikmah Corona di China, Bakal Beri Diskon?

Ridwan Arifin - detikOto
Selasa, 03 Mar 2020 16:31 WIB
Ratusan mobil merk Toyota yang siap di ekspor berada di Indonesia Kendaraan Terminal, Tanjung Priok,  Jakarta Utara, Rabu (5/9). Toyota Indonesia mencatat telah mengekspor total 1,38 juta unit kendaraan completely built up (CBU)β€Ž sejak mulai pengapalan Kijang generasi ketiga pada Agustus 1987 hingga Juli 2018.
Pabrikan mobil di RI akan memberikan diskon terkait wabah Virus Corona? Foto: Pradita Utama
Jakarta -

Penjualan otomotif China menukik akibat wabah virus Corona. Untuk mendongkrak penjualan, sejumlah pabrikan mobil di China seperti Geely, Volkswagen mengumumkan akan memberikan uang tunai bagi konsumen yang membeli mobil baru.

Dengan masuknya Corona ke Indonesia, diakui produsen belum memberikan pengaruh terhadap pasar otomotif di Tanah Air.

Direktur Pemasaran 4W PT Suzuki Indomobil Sales Donny Ismi Saputra menyebut berkaca dari China, kehadiran virus Corona juga bakal berdampak dengan kondisi pasar di Tanah Air seperti gangguan pasokan part, dan menghambat penjualan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sampai saat ini kami belum bisa melihat dampaknya di Indonesia," ujar Donny saat dihubungi detikcom, Selasa (3/3/2020).

"Kami berharap kita bisa belajar dari kasus yang terjadi di sana sehingga dapat mengurangi dampaknya tidak hanya dalam sektor otomotif akan tetapi di semua sektor," tutur Donny.

ADVERTISEMENT

Pun demikian dengan Daihatsu, supply chain masih belum terganggu. Produksi mobil masih berjalan normal.

"Sampai maret masih ok," kata Direktur Pemasaran PT Astra Daihatsu Motor kepada detikcom, Selasa (3/3/2020).

Di China, banyak pabrikan yang memberikan potongan harga sebab penjualan bulan Februari turun drastis 89 persen dibanding tahun lalu di periode yang sama.

Saat disinggung antisipatif dengan diskon yang sama. Amel mengatakan justru diskon tersebut tidak akan berdampak banyak di tengah wabah Corona. Sebab penjualan mobil tentu berkaitan dengan daya beli.

"Pada dasarnya efek Corona terasa secara global, ekonomi global menjadi lebih turun. Termasuk Indonesia, jadi daya beli masyarakat dunia menurun. Buang-buang, diskon besar-besaran tidak akan mengangkat pasar," jelas Amel.




(riar/din)

Hide Ads