BMW salah satunya sudah merencanakan peluncuran 12 mobil listrik murni pada tahun 2023. Tanpa mengurangi kepuasan konsumennya, BMW mau tidak mau memang harus membuat platform yang fleksibel untuk berbagai powertrain demi mengikuti peraturan emisi yang semakin ketat.
Baca juga: Mobil Ini Jadi Hotel Berjalan yang Kecil |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain BMW i3, BMW memanfaatkan platform mobil bensin yang sudah ada untuk menghasilkan hybrid atau plug-in hybrid dengan melakukan berbagai penyesuaian. Namun jika untuk menjadi mobil listrik sepenuhnya, Frohlich mengatakan hal itu mustahil. Perlu membuat platform yang benar-benar berbeda dengan mobil bensin jika ingin membuat mobil listrik murni.
Ia mencontohkan platform Cluster Architectur (CLAR) Seri 7 yang ditegaskan tak akan bisa digunakan sebagai platform mobil listrik. "Kami akan perlu menambahkan baterai dari 800 kg menjadi 900 kg untuk menawarkan varian BEV (mobil listrik murni/Battery Electric Vehicle). Ini akan membunuh platform yang ada dan mengurangi kenikmatan berkendara pada mobil yang kami tawarkan," terang Frohlich.
"Kami telah memperkirakan bahwa kepadatan baterai selama satu dekade dapat meningkat 2,5 kali lipat. Pada tahun 2020, kami akan mendekati 2,7 kali," timpalnya.
Hasilnya, platform CLAR akan diperbarui pada 2021 dan dapat menampung baterai dengan kepadatan lebih tinggi.
"Ini akan memungkinkan plug-in hybrid kami untuk menempuh 80, 100 hingga 120 km dalam mode full-electric serta memungkinkan kami untuk menginstal tangki bahan bakar yang lebih besar daripada yang kami miliki di plug-in hybrid kami saat ini. Menggunakan CLAR yang diperbarui juga akan memungkinkan kami menawarkan BEV pada arsitektur. Karena i4 kami yang akan datang pada dasarnya adalah seri 3 bertenaga baterai."
BMW Seri 3 bertenaga listrik memang dapat menjadi batu pijakan BMW mencomot pasar mobil listrik. Namun, BMW tentu harus dapat menekan harga karena bahan dasar baterai yang masih mahal.
"BEV harganya lebih mahal karena bahan baku untuk baterai. Ini tidak akan berubah. Harga akhirnya bisa meningkat karena permintaan untuk bahan baku ini naik," tuturnya.
Frohlich cukup yakin bahwa kontribusi kendaraan listrik secara global akan mencapai 20-30 persen pada tahun 2030.
(rip/ddn)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah