Menyoal interior mobil yang berwarna merah, warga Surabaya ini mengaku interior itu sudah bawaan saat membeli mobil pada tahun 2012. Menurutnya, pemilihan warna merah disesuaikan dengan keinginan pemilik mobil terdahulu, yakni Gus Dur.
"Kalau untuk interiornya tidak saya ganti, itu ori. Kenapa warna merah? Karena mobil dengan cc besar itu interiornya bisa by request (menyesuaikan permintaan pemilik saat membeli mobil)," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Terkait adanya motivasi khusus untuk memiliki mobil eks Gus Dur, pria berkulit putih ini mengaku tidak memiliki motivasi khusus. Menurutnya, ia hanya beruntung saja dapat memiliki salah satu koleksi mobil Presiden ke-4 RI.
Baca juga: Mobil Bung Karno Jalan-jalan di Kota Malang |
"Intinya tidak ada motivasi khusus ya, mungkin karena rezekinya ini kali ya (dapat membeli mobil milik Gus Dur 2 kali)," ujarnya.
Leverici menambahkan, bahwa ia tidak menutup kemungkinan untuk menjual mobil tersebut. Mengingat ia sudah memperbaharui surat-surat mobil dan masih atas nama Gus Dur.
![]() |
"Kalau harganya cocok no problem ya, kemarin ada yang nawar Rp 625 juta tapi belum saya lepas. Untuk STNK juga masih Abdurrachman Wahid, jadi saat 2012 itu kan (pajak STNK) sudah 2 tahun mati, dan baru 2019 awal saya perpanjang," katanya.
Baca juga: Tertarik Restorasi Mobil Klasik? Ini Tipsnya |
Sementara itu, Ketua Panitia Jambore Nasional Mercedes-Benz Club Indonesia ke-14, Fergie Praditya mengatakan, bahwa acara yang berlangsung dari tanggal 6 sampai tanggal 8 Desember 2019 ini diikuti sekitar 2000 hingga 3000 peserta dari 90 club. Bahkan, ada juga peserta dari negara tetangga yang ikut turut hadir.
"Tujuan acara ini tentu saja untuk memperkuat dan menjalin hubungan baik para member-member club di bawah naungan Mercedes-Benz Club Indonesia, dan ajang temu kangen dengan para club antar kota, bahkan antar negara tetangga," katanya.
(rgr/ddn)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!