Dikatakan oleh Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Kementerian Perindustrian, Putu Juli Ardika, Indonesia memang mendapatkan keistimewaan mengekspor produk mobil ke Australia, tapi masih terkendala soal model yang diingini konsumen Australia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Itu mengapa sebabnya, kata Putu, Indonesia gencar menjaring investasi lagi untuk membuat produk-produk mobil yang lebih sesuai dengan selera konsumen luar negeri, khususnya Australia.
"Ini yang sedang kita reorientasi, dan kenapa kunjungan ke Korea Selatan itu sangat strategis? Karena Korea Selatan ini akan bisa langsung sebagai pusat produk ekspor," lanjut Putu.
Sebagai informasi, kunjungan delegasi Indonesia ke Korea Selatan beberapa waktu lalu berhasil menarik investasi Hyundai Motor Company. Pabrikan ini bakal menggelontorkan dana sebesar US$ 1,5 miliar atau sekitar Rp 21 triliun (kurs Rp 14.000) hingga 2030, untuk biaya operasional dan pengembangan produk.
Pabrik akan memiliki kapasitas produksi sekitar 150.000 unit per tahun. Pada kapasitas penuh akan dapat memproduksi sekitar 250.000 kendaraan setiap tahunnya. Adapun mobil yang bakal diproduksi di Indonesia antara lain SUV kompak, MPV kompak hingga mobil sedan.
(lua/ddn)
Komentar Terbanyak
Mobil Esemka Digugat, PT SMK Tolak Pabrik Diperiksa
Mobil Mewah Tina Talisa yang Ditunjuk Jadi Komisaris Pertamina Patra Niaga
Riwayat Esemka: 'Dulu Digadang-gadang Mendunia, Kini Diseret ke Meja Hijau'