Tertulis dalam penjelasan umum atas Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta No. 6 Tahun 2019, salah satu pertimbangan menaikkan BBN-KB penyerahan pertama dari 10% menjadi 12,5% adalah dalam upaya mengendalikan laju pertumbuhan kendaraan bermotor dan mengatasi kemacetan lalu lintas yang semakin tinggi di DKI Jakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Direktur Marketing PT Astra Daihatsu Motor, Amelia Tjandra, punya pendapat lain. Menurut dia, kemacetan bukan hanya karena penjualan mobil.
"Kalau dilihat di Jepang, pasar (penjualan) mobilnya itu kira-kira setahun 5 jutaan unit. Tapi Produk Domestik Bruto (PDB) dia jauh lebih tinggi. Tapi jumlah penduduk dia (Jepang) setengahnya (lebih sedikit) daripada Indonesia. Jepang jumlah penduduknya setengah dari kita, terus infrastruktur transportasinya juga bagus, pasarnya (penjualan mobil tetap) tumbuh," kata Amel di sela-sela perjalanan Terios 7 Wonders di Kolaka, Sulawesi Tenggara.
Melihat data yang dirilis Japan Automobile Manufacturers Associations (JAMA), penjualan mobil domestik di Jepang pada Januari-Desember 2018 mencapai 5,2 juta unit. Padahal, jumlah penduduk Jepang lebih sedikit, hanya 126 juta penduduk.
Sementara penjualan mobil domestik di Indonesia pada periode yang sama hanya di angka 1,1 juta unit dengan jumlah penduduk yang lebih banyak, hingga 264 juta penduduk.
"Makanya pasar Indonesia 1 juta itu karena tidak punya daya beli. Jadi (kemacetan) itu bukan karena (penjualan) mobil. Kalau mau ngomongin macet banyak faktornya. Contohnya manajemen lalu lintas. Jumlah mobil betul pengaruh, tapi banyak hal lain yang mempengaruhi kemacetan. Dan, industri otomotif itu menyumbang pajak yang luar biasa lho," ujar Amel.
(rgr/lth)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?