Lalu yang menjadi pertanyaan, apakah pasar otomotif Indonesia sudah tidak seksi lagi bagi merek-merek otomotif asal Amerika, sehingga mereka dengan mudah meninggalkannya?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lanjut Bebin, industri otomotif Indonesia masih terbuka luas bagi merek apa pun yang ingin serius berbisnis. "Saya sewaktu masih berdinas, selalu disampaikan manajemen soal luasnya (daratan) Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Itu kalau petanya ditaruh, itu persis seperti ujung barat pantai Amerika dengan ujung timur pantai Amerika, lebarnya sama. Berarti besar sekali kan," terang Bebin.
Selanjutnya, faktor jumlah penduduk menjadi alasan lain yang menjamin tumbuh kembang industri otomotif di Tanah Air.
"Kedua, ada kurang lebih 270 juta orang Indonesia yang tidak diam di tempat dan punya kebutuhan untuk bergerak, dan kebutuhannya makin meningkat," sambung Bebin.
"Jadi bohong kalau ada yang mengatakan, menghadirkan sebuah merek otomotif baru (di luar merek Jepang) ke Indonesia itu nggak punya harapan, itu bohong. Apa pun lah mau roda empat atau roda dua (pasti ada harapan berkembang), tinggal mereka kerja keras dari level top management sampai pekerja level bawah," pungkasnya.
(lua/rgr)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah