Fitur Smart Assist di mobil Daihatsu terbagi dua. Pertama Smart Assist Basic yang di dalamnya terdapat fitur pre-collision warning (peringatan sebelum tabrakan), pre-collision assist brake (bantuan rem darurat sebelum tabrakan), lane departure alert (peringatan keluar lajur), lane departure assist, auto high beam, adaptive drive beam, sign recognition, mis-pedal operation control (pencegahan kecelakaan karena salah injak pedal), front departure alert, dan corner sensor. Kedua adalah Smart Assist Plus dengan tambahan fitur seperti Adaptive Cruise Control, Lane Keep Control, Smart Panorama Parking Assist, Panorama Monitor, dan Side View Light.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adaptive Cruise Control berfungsi untuk menjaga jarak dengan mobil di depan dengan kecepatan dan jarak yang sudah ditentukan. Ada tiga pengaturan jarak, dekat, sedang dan agak jauh dengan mobil di depannya. Kalau mobil di depan melaju 60 km/jam, mobil yang kami tunggangi ikut melaju pada 60 km/jam tanpa harus menginjak pedal gas. Ketika mobil di depan mengurangi kecepatan, mobil kami juga ikutan mengurangi kecepatan.
Selanjutnya adalah Lane Keep Control (LKC). Fitur ini berfungsi agar mobil tetap di dalam lajur jalan. Kalau mobil keluar lajur, secara otomatis setir akan mengembalikan mobil ke dalam lajur jalan. Sistem akan membaca garis marka jalan.
Terakhir yang kami coba adalah Smart Panorama Parking Assist. Ini menjadi fitur bantuan untuk memarkir mobil, bisa parkir paralel maupun seri. Fitur ini memungkinkan pengemudi lebih mudah untuk memarkir kendaraan. Pengemudi tinggal ngegas, ngerem, dan pindah gigi maju/mundur, sisanya untuk bermanuver setir secara otomatis berputar sendiri.
Bisa diterapkan di LCGC?
Di Jepang, fitur-fitur ini ada di Daihatsu Tanto, mobil kei car yang di negara itu lebih terjangkau. Menurut Amelia Tjandra, Direktur Pemasaran PT Astra Daihatsu Motor, Daihatsu Tanto dengan opsi fitur Smart Assist Plus lengkap harganya kalau dirupiahkan mencapai Rp 200 jutaan. Bisakah fitur itu dibawa ke Indonesia dan disematkan di mobil LCGC?
"Saya mesti hitung dulu karena nggak tentu basis government price-nya bisa masuk," kata Amel saat perjalanan Jurnalis Tokyo Motor Show Trip yang saat itu sedang mengunjungi Fuji Speedway, Shizuoka, Jepang, Jumat (25/10/2019) lalu.
Baca juga: Daihatsu Rocky Bakal Lebih Murah dari Terios |
Soalnya, harga maksimal mobil LCGC diatur pemerintah. Sebagai mobil murah, harga LCGC harus terjangkau. Kalau asal sematkan fitur canggih saja, harga LCGC bisa melambung tinggi.
"Jadi intinya, secara fitur dan spek apa bisa ditaruh di semuanya, sebenarnya bisa-bisa saja. Nah bagaimana dengan harganya, kalau harganya di LCGC, ada platform harga, selling price. kalau model lain selain LCGC, ada harga ada barang tergantung competitivenes market. Sebenarnya bukan terkendala platform harga, tapi sesuai dengan kemampuannya kan, daya belinya konsumen," kata Marketing & Costumer Relation Divisi Head PT Astra International Daihatsu Sales Operation (AI-DSO) Hendrayadi Lastiyoso di kesempatan yang sama.
"Jadi kesimpulannya, fitur-fitur ini diterapkannya kapan tergantung kebutuhan customer di Indonesia dan tergantung kemampuan dari mereka membeli. Mungkin (konsumen) butuh tapi mampu nggak? Kalau disematkan di harga nggak mampu beli, percuma kan," sebut Hendrayadi. (rgr/dry)
Komentar Terbanyak
Mobil Esemka Digugat, PT SMK Tolak Pabrik Diperiksa
Syarat Perpanjang SIM 2025, Wajib Sertakan Ini Sekarang
7 Mobil-motor Wapres Gibran yang Lapor Punya Harta Rp 25 Miliar