"Luar biasa hebat ya," ujar Direktur Marketing PT Astra Daihatsu Motor Amelia Tjandra menjawab pertanyaan detikcom saat ditemui di sela-sela test drive Daihatsu Ayla di Bandung, Jawa Barat.
Ayla yang sudah tak lagi membakar bensin itu kini disokong baterai 72V 150 AH yang dapat menghasilkan output tenaga 10,8 kWh. Kemampuan jelajahnya sejauh 60 km dengan pengisian daya selama 4 jam. Mobil listrik Ayla ini diklaim mampu mencapai kecepatan maksimum 80 km per jam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski begitu komponen listriknya masih banyak yang diimpor, misalnya baterai. "Berapa uang yang dikeluarkan mereka (UI) tidak memberi tahu ya, yang penting memang baterainya, dia masih impor," ujarnya.
Daihatsu sendiri menilai perkembangan mobil ramah lingkungan tidak bisa langsung loncat ke mobil listrik murni. Menurut Amelia, harus dilakukan bertahap, mulai dari mobil hybrid yang masih menyisakan mesin bensin, plug in hybrid electric vehicle (PHEV), baru ke BEV (Battery Electric Vehicle) atau kendaraan listrik murni.
"Mesti stepping (bertahap), kalau nggak stepping fasilitasnya belum mendukung, harus pelan menyiapkan konsumen pengguna hybrid baru baterai EV," ujarnya.
(ddn/ddn)
Komentar Terbanyak
Memang Tak Semua, tapi Kenapa Pengguna LCGC Suka Berulah di Jalan?
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Bayar Pajak STNK Masih Datang ke Samsat? Kuno! Ini Cara Bayar Pakai HP