"Sebetulnya kami sudah mendapatkan sinyal positif dari prinsipal kami (untuk memproduksi Jimny-Red). Kita tinggal nunggu kepastian saja," kata Donny, di Tangerang, belum lama ini.
Dijelaskan Donny, sinyal positif tersebut muncul saat pihak SIS bersama prinsipal Jepang melakukan rapat beberapa kali. "Dari mereka (prinsipal-Red) sudah ada indikasi untuk menghitung volume dan lain sebagainya," terang Donny.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Donny, salah satu pertimbangan SIS untuk bisa merakit Jimny di Indonesia antara lain karena menunggu aturan baru PPnBM yang akan menghitung besaran pajak berdasarkan emisi.
"Ini salah satu faktor pendorongnya. Dengan adanya carbon emission tax, maka bisa menurunkan pajak kendaraan 4x4. Dengan harga yang bisa lebih murah, harapannya secara volume juga bisa naik di domestik," terang Donny.
Jika peluang itu bisa diambil, dikatakan Dony, Indonesia tidak hanya memproduksi Jimny untuk pasar domestik, tapi juga bisa memproduksi untuk pasar luar negeri.
Terkait kompetisi dengan Suzuki India yang juga berencana melokalkan Jimny, dikatakan Donny peluang Indonesia lebih besar.
"Mereka India juga pengin produksi kan, tapi kalau kita bicara historical dan value sampai dengan saat ini mereka kan nggak launching nih di (India) sana. Sementara kami sudah launching dan membuktikan di negara kita ini peminat Jimny sangat tinggi, walaupun dengan harga sangat premium," kata Dony.
Lalu kapan Jimny generasi baru ini bisa diproduksi di Indonesia?
"Kami harap aturan (Low Carbon Emission Vehicle) itu bisa segera diputuskan, sehingga kita bisa produksi di sini. Saat aturan tersebut diputuskan, kita punya waktu tenggang paling lama 2 tahun sampai Jimny bisa kami produksi di Indonesia," ujarnya.
(lua/rgr)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah