Jualan Turun, Datsun Ditinggal Orang Indonesia?

Jualan Turun, Datsun Ditinggal Orang Indonesia?

Ridwan Arifin - detikOto
Kamis, 12 Sep 2019 15:52 WIB
Foto: Ridwan Arifin
Jakarta - Penjualan Datsun tidak semoncer di awal kehadirannya. Kendati demikian Head of Marketing Datsun Indonesia Christian Gandawinata masih optimistis Datsun bisa bersaing di industri otomotif Tanah Air.

Ia tidak ingin berbicara lebih jauh soal performa Datsun. Fokus perusahaan saat ini memperbaiki layanan konsumen Datsun.

"Kalau penjualan saya nggak bisa komentar hal itu. Tapi dalam dunia otomotif yang ketat, yang penting bagaimana melayani konsumen dengan baik. Makanya kami fokus melayani layanan aftersales dan terus berusaha menambah atau memperbarui dealer," katanya di Kuningan, Jakarta, Rabu (11/9/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Bila mencuplik data wholesales Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Datsun yang pada tahun 2015 bisa mendistribusikan 29.538 unit, pada tahun 2017 hanya mampu mengirim 10.484 unit ke seluruh dilernya.

Kemudian masuk tahun 2018, Datsun untuk pertama kalinya meluncurkan varian matik lewat Cross. Namun Cross tak masuk dalam segmen LCGC melainkan city car. Empat bulan berselang, Datsun kembali menghadirkan varian matik lewat Datsun Go.

Bagaimana dengan penjualannya? Tahun 2018, Cross tak memberikan kontribusi besar terhadap penjualan Datsun. Jika pada Maret Datsun Cross distribusinya mencapai 2.223 unit, bulan-bulan setelahnya langsung anjlok. Tak sampai 20 unit Cross bisa didistribusikan Datsun setiap bulannya.



Begitu juga dengan varian matik Datsun Go yang belum bisa berbicara banyak.

Tahun 2019, Datsun Cross tampak mulai pulih. Distribusinya kian membaik dari bulan ke bulannya. Januari 2019 distribusi Cross hanya 60 unit, sedangkan pada Juni meningkat menjadi 535 unit.

Melihat penjualan Datsun yang kian merosot Christian menyebut Datsun masih sangat optimistis. Penjualan diharapkan bisa makin membaik setiap tahunnya.

Saat disinggung mengenai model baru, ia mengatakan tidak akan berhenti pada model Go, Go+, dan Cross saja. Riset pengembangan mobil baru atau untuk penyegaran produk dirasa perlu dilakukan.

"Tapi fokus bagaimana melayani konsumen dengan tiga produk yang kami punya, apalagi masih baru dan dilaunching tahun lalu. Tentu akan kami memonitor apa kebutuhan konsumen," tutup Christian.


(riar/rgr)

Hide Ads