Esemka pertama kali melakukan uji emisi pada 2010 dan diminta melakukan uji emisi kembali. Pada 2012, uji emisi mobil Esemka--yang merupakan prasyarat mobil bisa diproduksi massal-- gagal lagi.
Hingga akhirnya, di pengujian yang ketiga kali pada Agustus 2012, Esemka lulus uji emisi. Emisi gas buang mobil buatan anak bangsa ini sudah memenuhi standar.Esemka pada tahun 2012, tercata dua kali gagal melakoni uji emisi.
Masalah Esemka tak usai sampai di situ. Esemka rupanya masih harus mengatasi bobot kendaraan yang juga dinilai berlebihan. Dalam catatan detikcom, bobot mobil Esemka harus dikurangi hingga setengah.
Kemudian semakin ke sini nama Esemka mulai meredup seiring dan muncul saat waktu-waktu tertentu, terutama di masa-masa jelang Pemilu. Tak heran jika Esemka mendapat julukan sebagai kendaraan politik dan masih sering dikaitkan dengan nama Jokowi. Alasannya Jokowi menjadi salah satu orang yang mempopulerkan Esemka.
Esemka pun sempat berpindah-pindah tangan termasuk ke tangan mantan Kepala Badan Intelijen Negara A.M Hendropriyono. Hendropriyono kala itu dipercaya untuk mengurus Esemka atas peringah Jokowi agar bisa diproduksi massal dan menjadi pilhan baru masyarakat Indonesia.
Pada 2015 lalu, Hendropriyono melalui bendera PT Adiperkasa Citra Lestari melakukan penandatangan nota kesepahaman kerja sama dengan perusahaan otomotif Malaysia Proton Holdings Berhard. Proton Malaysia akan membantu perusahaan milik Hendropriyono untuk memproduksi mobil di Indonesia.
Nota kesepahaman kerja sama kedua perusahaan tersebut ditandatangani oleh Chief Executive Officer Proton Holdings Bhd Datuk Abdul Harith Abdullah dan CEO Adiperkasa Citra Lestari AM Hendropriyono di Proton Centre of Exellence, Shah Alam, Malaysia, Jumat (6/2/2015).
Turut menyaksikan penandatangan antara lain Presiden Jokowi, Perdana Menteri Datuk Seri Najib Tun Razak, Pemimpin Proton Tun Dr Mahathir Mohamad, Duta Besar Malaysia untuk Indonesia Datuk Seri Zahrain Mohamed Hashim dan Duta Besar Indonesia untuk Malaysia Herman Prayitno.
Menyusul kepergian Presiden Jokowi ke Malaysia menyaksikan perjanjian kerja sama PT Adiperkasa Citra Lestari dan Proton, banyak yang beranggapan proyek itu akan menjadi mobil nasional. Namun Jokowi menegaskan untuk urusan mobil nasional yang dikembangkan adalah Esemka.
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Gaya Merakyat Anies Baswedan di Formula E Jakarta, Duduk di Tribun Murah