PT Pindad (Persero) sendiri menyadari hal tersebut dengan melakukan beragam inovasi seperti penggunaan transmisi otomatis hingga penyejuk kabin berupa AC.
"Matik jadi lebih mudah, saya aja bisa udah pernah nyoba. Matik, AC ada sehingga akan lebih nyaman bagi mereka untuk ke medan tempur," papar Direktur Utama PT Pindad (Persero), Abraham Mose saat ditemui di Bandung, Jawa Barat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan demikian tugas pengoperasian kendaraan tempur pun menjadi lebih ringan. Aplikasi transmisi otomatis ini tentu akan sangat dibutuhkan mengingat kondisi ekstrem yang harus dilewati oleh para prajurit.
"Biar lebih mudah operasi TNI kan bisa dikatakan di medan yang udah susah panas dan lain-lain. Kalau mereka akhirnya sibuk dengan kondisi itu malah repot maka lebih baik kita bikin kondisi kendaraan lebih enak," tambahnya.
Meski begitu, Mose menegaskan bahwa kenyamanan bukanlah syarat utama dalam pembuatan kendaraan tempur. Menurutnya kendaraan tempur tetap harus mengedepankan fungsi utamanya sebagai kendaraan militer seperti kemampuan manuver dan ketahanannya.
"Memang kenyamanan itu poin kedua, yang paling penting adalah bagaimana manuvernya, intercept, melengkapi BMS (Battlefield Management System), firing control dengan canon seperti apa," tuturnya.
Transmisi matik ini sudah dapat ditemukan dalam model Anoa 6x6 yang juga merupakan produk andalan dari PT Pindad (Persero).
(rip/rgr)
Komentar Terbanyak
Memang Tak Semua, tapi Kenapa Pengguna LCGC Suka Berulah di Jalan?
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah