Tak Seperti Mercy-BMW, Jaguar Land Rover Belum Niat Produksi di RI

Tak Seperti Mercy-BMW, Jaguar Land Rover Belum Niat Produksi di RI

Rizki Pratama - detikOto
Minggu, 04 Agu 2019 18:06 WIB
Pabrik Jaguar saat dikunjungi Jose Mourinho Foto: Carscoops
Jakarta - Pemerintah Indonesia mendorong industri otomotif untuk melakukan perakitan dalam negeri supaya perekonomian terangkat. Mercedes-Benz dan BMW sudah melakukannya untuk beberapa model, namun tidak untuk Jaguar Land Rover.

Jaguar Land Rover salah satunya pemain di pasar mobil mewah Indonesia menyatakan hal tersebut tak masuk dalam rencana mereka. Hingga saat ini mereka masih nyaman dengan mendatangkan langsung secara utuh produknya dari Inggris ke Indonesia.



"Pada dasarnya rakitan lokal belum terpikirkan sampai sana. tapi kami terus mengevaluasi keadaan kalau memang ada kesempatan itu dan baik bagi kami dan konsumen tentunya akan kami pertimbangkan lagi," ujar Brand Director Jaguar Land Rover Asia Pacific, Amey Tingare saat ditemui dalam peluncuran New Range Rover Evoque di Stadion Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta Selatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih jelasnya, Bradn Director Jaguar Land Rover Indonesia Jentri Izhar mengatakan Jaguar Land Rover belum memenuhi volume besar untuk melakukan produksi di Indonesia. Menurutnya itu adalah tonggak penting sebuah brand membangun sebuah pabrik perakitan di kawasan tertentu.

"Saya belum bisa komen kalau itu, yang pasti untuk membuat pabrik dibutuhkan volume yang sangat tinggi dan melihat harga kami pun juga kami bukan di segmen massal. Bahkan di segmen premium pun kami sudah termasuk luxury sebenarnya. Jadi apakah masuk akal membangun pabrik di Indonesia?" terang Jentri di kesempatan yang sama.

Volume penjualan yang kecil itu pun dikatakan Jentry juga masih seiring dengan kebijakan pembatasan impor. Sejauh ini Jaguar Land Rover masih dapat memenuhi permintaan pasar Indonesia tanpa melanggar aturan tersebut.



"Balik lagi kami masih ikuti (pembatasan impor), karena aturan itu masih berkembang tentunya masing-masing pihak punya kepentingan. Kami terus telusuri apa yang bisa kami lakuakn, tapi saat ini impor Jaguar dan Land Rover masih dalam batas normal," tukasnya.


(rip/ddn)

Hide Ads