Pasca Lebaran Bisnis Mobil Bekas Lesu

Pasca Lebaran Bisnis Mobil Bekas Lesu

Rizki Pratama - detikOto
Selasa, 09 Jul 2019 10:16 WIB
Bursa mobil bekas. Foto: dok detikOto
Jakarta - Menjelang lebaran tahun lalu bisnis jual beli kendaraan baik baru ataupun bekas mengalami peningkatan permintaan. Setelah lebaran di bisnis mobil bekas tren tersebut mulai menurun dan terbilang lesu.

Terlebih lagi mobil buatan Amerika dan Eropa cenderung mengalami penurunan sedangkan buatan Jepang dinilai cukup normal jika dibanding dengan hari biasanya.

"Setelah lebaran sama aja sepi, malah nyari (mobil bekas) susah, jual susah. Cuma kalau mobil Jepang aman lah. Beda sama mobil Eropa atau Amerika," ujar Marketing Morten Motor, Yudi saat ditemui detikcom di kawasan bursa mobil bekas WTC Mangga Dua, Senin (8/7/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Berbeda dengan lapak jualan mobil bekas Yudi, lapak jualan mobil bekas RAF Motor cenderung cukup baik setelah lebaran terlepas dari tingginya permintaan dan transaksi menjelang lebaran lalu.

"Sebelum lebaran pasti lebih ramai yang beli, selepas lebaran balik normal lagi sih. Permintaan sama stok lancar-lancar aja," ungkap Sales, RAF motors, Agus saat ditemui detikcom di hari yang sama.



Mobil Amerika sendiri diakui Yudi memang terbilang sulit terjual. Biasanya butuh waktu 3-4 bulan untuk mobil Amerika berpindah tangan ke pemilik barunya. Meski jarang, ketersediaan dan permintaan mobil Amerika cukup stabil sehingga tidak ada penumpukan atau kekurangan stok.

"Meskipun stok tidak banyak tapi cukup seimbang lah, jadi keluar masuknya sama. Itu Ford Wildtrack tahun 2014 harganya Rp 340 jutaan. Ini mobil juga jarang yang nyari. Mobil seperti ini bisa 3-4 bulan baru laku," pungkasnya.


(rip/rgr)

Hide Ads