Dengan angka sebegitu besar, penjualan kendaraan bermotor di Indonesia cukup tinggi dan disebut-sebut sudah mencapai puncaknya. Terlebih, jika melihat di kota-kota besar, populasi kendaraan sudah teramat padat, sehingga menimbulkan kemacetan di mana-mana.
Lalu apakah memang benar jumlah kendaraan di Indonesia sudah terlalu banyak? Terutama jika dihitung dari rasio kepemilikannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bicara volume, di Indonesia sangat kecil sekali. Kita hanya punya 87 unit mobil per 1.000 orang. Sementara Thailand sudah 240 mobil per 1.000 orang, dan Malaysia 400 mobil per 1.000 orang," kata Nangoi di Jakarta, Selasa (2/7/2019).
"Jadi kalau bicara (Indonesia) punya banyak kendaraan, tidak juga. Karena kita punya populasi 265 juta penduduk, dan saat ini densitasnya masih sangat ringan. Memang terlihat padat karena masih konsentrasi di satu arah (pulau Jawa)," lanjut Nangoi.
Dikatakan Nangoi, 5 tahun lalu 80 persen konsentrasi penjualan mobil terletak di pulau Jawa, sisanya 20 persen di luar pulau Jawa.
"Tapi kalau pemerintah berhasil membangun infrastruktur yang lebih baik, Anda akan menemukan penyebaran penggunaan kendaraan lebih banyak di daerah-daerah. Saat ini 60 persen di pulau Jawa dan 40persennya di luar pulau Jawa. Jadi sudah mulai menyebar," pungkas Nangoi.
(lua/dry)
Komentar Terbanyak
BYD Sealion 7 Dikeluhkan Konsumen: Tenaga Hilang, Muncul Bunyi-bunyian
Tunjangan Bensin Anggota DPR: Rp 3 Juta per Bulan
Penjualan Mobil Indonesia Anjlok, Malaysia Melesat Jadi Raja ASEAN! Kok Bisa?