Momen pemilu ditambah dengan penantian hasil akhir penghitungan membuat para pelanggan juga menahan pembelian mobil. Bahkan mobil mewah yang konsumennya memiliki uang berlebih pun pikir panjang sebelum membeli.
"Biasanya tahun sebelumnya (lebaran) selalu naik tapi khusus tahun ini impact Pemilu besar. Biasanya tahun lalu puasa penjualan udah naik, tapi kondisi tahun ini beda," ujar Deputy Director Sales Operations & Product Management, PT. Mercedes-Benz Distribution Indonesia Kariyanto Hardjosoemarto dalam acara buka bersama di Pondok Indah, Jakarta Selatan, Senin (27/5/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak hanya mobil baru, Mercedes-Benz yang menjual mobil bekas bersertifikat melalui MB Certified juga mengalami penurunan.
"Kondisinya sama, ini biasanya jadi alternatif lain pengalaman dari tahun lalu banyak cari Mercy bekas," lanjut Kariyanto.
Sementara itu untuk data yang sudah terhimpun di kuartal pertama, Mercedes-Benz mengalami penurunan hingga 17% dibandingkan tahun 2018 di periode sama.
"Penurunan Januari sampai Maret turun di sekitar 17 persen dibanding periode sama tahun lalu. 841 unit Januari sampai Maret yang didominasi C-Class 29 persen, E-Class 24 persen, dan SUV 27 persen," ungkap Kariyanto.
Meskipun mengalami penurunan cukup besar di periode tersebut, Mercedes-Benz yakin kondisi akan berbanding terbalik di semester kedua sehingga target tahunan dapat dicapai tanpa perubahan.
"Kita berharap semester kedua jauh akan membaik sehingga kita tidak revisi target tahun ini karena Juli ada GIIAS dan sebagainya everything back to normal," tutup Kariyanto. (rip/rgr)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Mobil Jepang Mulai Banting Harga, Produsen China Santai