Menempuh rute Tasikmalaya-Garut-Bandung-Cianjur-Bogor-Jakarta, kami harus melewati jarak sekitar 265 km. Dari perjalanan kami, arus lalu lintas kendaraan mudik masih terpantau normal. Belum ada efek kemacetan dari meningkatnya volume kendaraan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Di Limbangan Garut, potensi kemacetan terjadi karena ruas jalanan tersebut didominasi medan pegunungan dengan jalan berliku dan tidak terlalu lebar. Selain itu, ada salah satu titik di mana ada pembangunan infrastruktur tol yang membuat jalan makin sempit karena harus berbagi ruang dengan kendaraan berat.
Baca juga: Tasikmalaya-Jakarta Tutup Xpedisi Xpander |
Sementara untuk jalan raya Nagrek di Bandung, jalur ini memang sudah biasa mengalami kemacetan setiap arus mudik dan arus balik berlangsung. Bahkan di hari-hari biasa saja jalur ini cukup macet. Pantauan kami kemarin kemacetan terjadi selepas terowongan Nagreg hingga menuju gerbang tol Cileunyi. Sebab macet adalah banyaknya kendaraan yang parkir sembarangan di pinggir jalan dan beberapa truk kontainer besar yang lewat jalan ini.
![]() |
Titik selanjutnya yang perlu diwaspadai adalah gerbang tol exit Padalarang. Sebab, setelah keluar gerbang tol ini cukup banyak pusat perbelanjaan yang membuat banyak aktivitas lalu lalang kendaraan, sehingga jalanan jadi macet karena banyak kendaraan terparkir di pinggir jalan atau saat ingin antre masuk ke dalam pusat perbelanjaan.
Kemacetan parah akibat pusat keramaian juga ada di daerah Cianjur, tepatnya di Jalan Doktor Muwardi. Di ruas jalan ini terdapat persimpangan, dan untuk arah jalan menuju Bogor, terhambat dengan adanya pusat perbelanjaan cukup besar. Di depan pusat perbelanjaan ini sebenarnya sudah berlaku 'one way'. Namun tetap saja membikin macet karena banyak angkot yang parkir secara liar dan banyaknya mobil yang antre masuk ke mal.
Setelah melewati kemacetan di Cianjur, perjalanan kami menuju arah Bogor dan Jakarta terpantau cukup lancar. Kami hanya mendapati satu sampai dua kali kemacetan ringan akibat adanya kendaraan besar seperti truk kontainer yang berjalan lambat saat merayap medan menanjak.
Tonton juga video Tim 'Xpedisi Xpander 2.000 Km' Mulai Libas Transjawa:
(lua/rgr)
Komentar Terbanyak
Memang Tak Semua, tapi Kenapa Pengguna LCGC Suka Berulah di Jalan?
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Bayar Pajak STNK Masih Datang ke Samsat? Kuno! Ini Cara Bayar Pakai HP