"Tahun ini 20 persen pertumbuhannya, tahun lalu itu kalau enggak salah sedikit di bawah tapi tetap tumbuh. Tapi tahun ini sampai dengan kuartal pertama pertumbuhannya 20 persen lebih untuk ekspor," kata Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi, di Jakarta.
Untuk mencapai target ekspor, Nangoi mengatakan APM di Indonesia juga masih tergantung dari prinsipal.
"Tentu yang utama adalah ekspor itu tergantung dari para APM, tergantung daripada prinsipalnya itu. Partner lokal harus melakukan pendekatan kepada APM supaya kami diberikan produk yang bisa diproduksi di Indonesia dan mempunyai kemungkinan untuk ekspor," ujarnya.
"Contohnya Honda Brio, Xpander, Avanza-Xenia dan segala macam. Saya tahu akan ada beberapa model baru yang akan diekspor tapi saya belum berani ngomong," tambahnya.
Nangoi juga mengatakan saat ini sudah ada 70 negara yang merasakan mobil produksi Indonesia.
"Ada 70 negara terus terang yang telah kami ekspor, saya tidak tahu detailnya dan yang kami ekspor itu bukan negara-negara dalam arti kata teknologinya masih rendah, tapi seperti Jepang juga kami ekspor secara utuh (CBU). Contohnya adalah kalau kalian sering liat itu Daihatsu Gran Max, itu sudah kami ekspor ke Jepang utuh dengan merek Toyota," kata Nangoi. (lth/ddn)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Ini Dampak Buruk Andai Tarif Ojol Naik 8-15 Persen di Indonesia
Biaya Tes Psikologi Naik, Perpanjang SIM Bakal Keluar Duit Segini