Johan mengaku memiliki misi yang sama dengan proyek tersebut sehingga ia memutuskan untuk bergabung dalam rencana itu.
"Awalnya saya ikut partisipasi di Neo Blits ini atas dasar saya melihat Kasih Hanggoro salah satu orang Indonesia yang pernah ikut Rally Dakar bahkan sampai 2 kali. Lalu cita-cita saya sebagai pembalap paling tinggi itu adalah ikutan rally dakar. Tahun lalu kenal langsung di situ saya melihat proyek dari Universitas Budi Luhur membuat mobil listrik ikut offroad untuk rally dakar semangat saya berkobar juga," terang Johan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keikutsertaan Johan tidak semata sebagai joki dari mobil tersebut. Ia bersama tim balapnya juga akan turun untuk mengembangkan performa dari Neo Blits agar bisa kompetitif di ajang Rally Dakar 2020.
"Kita realistis, kita juga membutuhkan orang yang punya keahlian di bidang offroad, misalnya konstruksi, suspensi dan semuanya. Kita berkolaborasi dengan Budi Luhur untuk riset di tenaga listriknya itu. Jadi dengan begitu diharapkan Neo Blits bisa keluar menjadi mobil yang sudah kompetitif," ungkap Johan.
Sejauh ini Johan percaya Neo Blits akan memberikan perlawanan dalam balap Speed Offroad Rally Dakar 2020 nanti. Ia juga berharap dunia akan memperhitungkan kemampuan mobil buatan Indonesia ini.
"Prosesnya menurut saya sejauh ini cukup menjanjikan. Ke depannya semakin bisa berkembang menjadi mobil yang dilihat mancanegara sebagai mobil yang patut diperhitungkan," tutup Johan.
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah