Siapa saja yang akan memimpin negeri ini, berbagai pihak menggantungkan harapannya. Tak terkecuali industri otomotif.
Executive General Manager PT Toyota Astra Motor Fransiscus Soerjopranoto, menilai siapa pun pemimpin yang akan terpilih nanti tren industri otomotif setelah pemilu dipercaya akan positif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi harapannya seberapa besar positifnya. Yang kedua, selain sisi positifnya sekarang kami lihatnya kita itu mau menujunya ke mana. Kalau saya sekarang nih kita sekarang secara industri otomotif itu mau dibawa ke mana. Itu musti benar-benar clear," sebut Soerjo di Jakarta, semalam.
Menurut Soerjo, siapa pun presiden yang terpilih harapannya adalah pro terhadap industri otomotif. Yang terpenting adalah produksi mobil di dalam negeri dan meningkatkan penggunaan komponen lokal.
"Kalau bicara ngomongin tahun 2014 sebelumnya kita ngomonginnya bahwa kita itu pro lokalisasi (melokalkan produksi mobil di Indonesia dan meningkatkan konten lokal). Jelas kok. Kalau pro lokalisasi itu bisa jalan ya harapannya produk dalam negeri menjadi lebih banyak. Apa itu UKM, small enterpreneur, makro enterpreneur, itu lebih banyak, jadi usaha kecil maju. Itu yang kami harapkan. Jadi kami lebih pro terhadap lokalisasi. Kami nggak setuju dengan CBU (impor mobil secara utuh) atau semi CKD," kata Soerjo.
Baca juga: Tahun Politik Tak Goyahkan Penjualan Motor |
"Kami sukanya lokalisasi, bangun pabrik, investasi dan sebagainya. Jadi maunya semua bangun pabrik kalau bisa," sambungnya.
Kalau bisa, Indonesia menjadi pusat industri otomotif, jangan sampai kalah sama negara tetangga seperti Thailand dan Singapura.
"Miris aja dengarnya Australia ambil mobil dari Singapura dan Thailand. Padahal ya produk kita, kita ekspor sampai Amerika Latin," katanya. (rgr/ddn)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah