Jakarta -
Nama merupakan hal penting bagi industri apapun termasuk otomotif guna memberikan impresi atau identitas. Dari penamaan tersebut, sering kali harapan dan tujuan tertuang. Namun tidak jarang sebuah nama pada suatu produk tertentu harus hilang atau bias bila diterjemahkan dalam bahasa berbeda.
Itulah sebabnya Ford mengganti salah satu model legendarisnya, Laser, menjadi Focus. Seperti dilansir news.com.au, berikut nama-nama mobil yang akan cukup 'mengganggu' bila diterjemahkan dengan bahasa tertentu sehingga beberapa pabrikan terpaksa mengganti penamaannya.
SUV crossover asal Korea Selatan yang bakal masuk Indonesia tahun ini, Hyundai Kona, ternyata mendapat label berbeda di Portugal. Di negara tersebut, mobil ini menjadi Hyundai Kauai.
Hal itu bukan karena orang Portugal sulit menyebut 'Kona', melainkan arti dari namanya itu sendiri. Dimana bila diterjemahkan dengan bahasa Portugis gaul, Kona berarti kemaluan wanita.
Di Indonesia, detikers tahu kan bagaimana jadinya jika Kona ditambah satu huruf lagi di belakang?
Mobil gagah premium asal Mitsubishi yang biasa digunakan para pencinta SUV di Tanah Air juga mengalami hal serupa. Di Amerika Selatan, Mitsubishi Pajero harus terpaksa ganti identitas menjadi Montero.
Sebab, Pajero merupakan kata gaul atau slang yang biasa dilontarkan warga Amerika Selatan untuk seseorang yang sering melakukan masturbasi. Tentu maksud dari pabrikan Jepang tersebut menamai Mitsubishi Pajero bukan seperti itu, bukan?
Ketika Toyota Australia mengembangkan versi sporty dari Toyota Aurion, mereka memberikan rekomendasi sejumlah nama potensial kepada bos Toyota di Jepang. Salah satunya adalah Chicane.
Bagi orang Australia, nama tersebut menyiratkan tentang trek balap. Tapi untuk para eksekutif Toyota di Jepang, nama itu memiliki arti yang sangat berbeda. Sebab di Negeri Sakura, Chikan (pelafalan Chicane-Red) merujuk pada seorang cabul yang hobinya meraba-raba wanita di kereta.
Selain namanya saru, produsen mobil juga harus berbesar hati mengganti nama mobilnya karena mengingatkan dengan insiden menyedihkan yang menimpa masyarakat sebuah negara.
Pabrikan otomotif raksasa asal Jepang, Toyota, juga harus mengikuti langkah Mitsubishi dan Hyundai untuk mengganti beberapa nama produknya di negara tertentu. Salah satunya adalah untuk mobil sedan mewah Toyota Centaur.
Di Australia, nama Centaur sangat tabu. Karena itu merujuk pada nama suatu kapal rumah sakit Australia yang ditenggelamkan oleh kapal selam Jepang di lepas pantai Queensland dalam Perang Dunia II. Hanya 64 dari 332 orang di kapal yang selamat.
Hal ini pertama kali diketahui oleh salah seorang Public Relation Toyota Australia mendatangi monumen perang Dunia II di Canberra dan membeli buku tentang tragedi Centaur. Buku itu kemudian dikirimkan ke kantor pusat Toyota. Toyota langsung mengganti nama Centaur padahal sudah mencetak emblem Centaur. Mobil pun berubah menjadi Avalon.
Di luar pabrikan yang harus mengganti nama mobilnya, Porsche juga sempat mengalami hal-hal tak mengenakkan saat memutuskan untuk menamai salah satu produknya, yakni Porsche 911. Karena, penamaan tersebut sangat beresiko.
Bagaimana tidak, banyak yang beranggapan bahwa penamaan '911' mengingatkan orang pada tragedi Gedung Kembar WTC yang terjadi pada 11 September (9/11). Kru Porsche sempat dibuat panik akan adanya isu itu.
Saat 9/11 terjadi, Porsche sempat melakukan riset sendiri terkait mobil 911 apakah mereka perlu mengganti atau tidak. Namun jawaban orang-orang yang mereka tanyai sangat di luar dugaan, mereka masih meminta Porsche mempertahankan 911. Oleh karena itu mobil 911 masih bisa kita nikmati saat ini.
Halaman Selanjutnya
Halaman
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah