Punya Gaji Rp 4 Juta Mau Beli Mobil, Cukup?

Punya Gaji Rp 4 Juta Mau Beli Mobil, Cukup?

Luthfi Anshori - detikOto
Selasa, 19 Mar 2019 07:30 WIB
Punya Gaji Rp 4 Juta Mau Beli Mobil, Cukup?
Foto: Luthfi Anshori
Bekasi - Kendaraan bermotor saat ini mungkin menjadi salah satu alat transportasi yang dibutuhkan. Banyak kaum milenial yang memimpikan punya mobil sebagai alat transportasi.

Mungkin kaum milenial yang bergaji Rp 4 jutaan juga ingin memiliki mobil. Pertanyannya, apakah cukup dengan gaji Rp 4 juta mencicil mobil?

Mobil bekas bisa menjadi pilihannya. Sebab, mobil bekas punya harga lebih terjangkau. Bahkan jika cukup beruntung, konsumen bisa dapat unit mobil bekas dalam kondisi bagus, namun dengan harga jauh lebih murah dari mobil baru.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Meski terlihat murah, mobil bekas tetap punya banderol yang tinggi. Mulai Rp 70 jutaan hingga di atas Rp 100 jutaan. Apakah dengan penghasilan sekitar Rp 4 jutaan per bulan, uang muka dan cicilan mobil bekas tersebut tetap bisa terjangkau?

Berikut ulasan berita mengenai mobil bekas sebagai pilihan orang yang berpenghasilan Rp 4 jutaan per bulan.
Menurut Sales Supervisor Mobil88 Bekasi, Sandi Kurnia, pertama-tama harus dilihat kebutuhan calon konsumen mobil bekas bergaji Rp 4 juta per bulan tersebut.

"Dilihat dulu buat apa kebutuhannya. Buat taksi online, buat usaha misal antar-jemput anak sekolah, katering, atau untuk kebutuhan sehari-hari. Atau buat pulang pergi kerja aja?" kata Sandi, ditemui detikcom, di Bekasi, Senin (18/3/2019).

Menurut Sandi, jika kebutuhannya untuk taksi online, maka pihak leasing akan sulit memberi persetujuan. "Ketika buat taksi online, otomatis kan nggak akan bisa nih. Karena kalau income Rp 4 juta, minimal dia harus cari yang cicilan (mobil bekas yang) Rp 1,5 juta atau maksimal Rp 2 juta per bulan. Itu nggak bakal nutupi," jelas Sandi.

Tapi hal ini bukan berarti membuat karyawan yang bergaji Rp 4 juta per bulan jadi lebih mudah mengambil kredit mobil bekas. Meski sales bisa melakukan sedikit trik dalam mengkalkulasi cicilan bulanan dengan gaji sebesar Rp 4 juta, pihak leasing akan tetap selektif memberi persetujuan.

"Ya namanya sales, bisa aja dihitungin. Cuma tingkat approvalnya (di leasing) kan gitu. Nanti tinggal leasing lihat nih, kalau misalkan harga Rp 150 juta DP Rp 10 juta, kebentuk cicilannya, kalau 5 tahun kan sekitar Rp 3,5 jutaan. Sedangkan gaji dia Rp 4 juta," katanya lagi.

"Leasing cuma melihat, pertama bisa dimakan menjadi PO (Proses Order) nggak. Dia lihat, misal rumahnya sudah milik sendiri. Rumah sudah lunas, nggak nyicil lagi. Kedua, dia ada penjamin, misal orangtuanya masih produktif. Masih kerja dan punya rumah sendiri. Atau si calon kredit punya usaha sampingan sendiri. Itu bisa. Nanti leasing lihat, oke gaji Rp 4 juta tapi dia ada sampingan. Atau gaji Rp 4 juta dia bisa double income sama istri atau sama orang tuanya. Kayak gitu. Ternyata ia sebulan bisa Rp 8 sampai Rp 9 juta," pungkas Sandi.

Meski trafik lalu lintas di Jabodetabek sudah sangat padat, masih banyak orang yang menjatuhkan pilihan pada kendaraan pribadi seperti mobil.

Jika memang kebutuhan terhadap mobil pribadi sangat mendesak dan tidak bisa tidak, itu sah-sah saja. Tapi jika membeli mobil hanya untuk gengsi atau gaya, lebih baik pertimbangkan lagi.

Contoh dalam kasus kredit mobil bekas, jangan sampai konsumen memaksakan kredit mobil bekas dengan uang muka kecil dan angsuran yang besar. Khususnya bagi orang dengan gaji Rp 4 jutaan per bulan.

"Jangan sampai customer maksain. DP minim tapi pengin mobil tahun muda yang harganya masih tinggi," kata Sandi.

Menurut Sandi, ada risiko yang harus dihadapi ketika konsumen dihadapkan pada angsuran kredit mobil bekas yang besar. Apalagi jika yang bersangkutan mengabaikan faktor aftersales.

"Memang dia mampu cicil per bulan, tapi saat buat jalan-jalan dia nggak punya uang. Soalnya gaji kan bukan cuma buat setor mobil doang. Ada biaya buat rumah tangga, belum lagi perawatan mobil, bensin dan sebagainya," lanjut Sandi.

"Ini akan menjadi dilema. Ujung-ujungnya mobil nggak ke mana-mana, stay aja di rumah. Maka kadang sales menggali kebutuhan calon pembeli. Mobil untuk apa dulu. Jangan sampai cuma buat gengsi atau gaya-gayaan doang," katanya lagi.

Untuk amannya, Sandi mengatakan bahwa biaya angsuran tidak boleh lebih dari sepertiga gaji bulanan. Jadi misalkan gaji per bulan, sekitar Rp 4 jutaaan, angsurannya tidak boleh lebih dari Rp 1,5 juta.

"Kecuali dia gaji Rp 4 juta, tapi ada income lain. Misalnya, income dari istrinya, atau dia ada tambahan gaji atau tambahan insentif, itu bisa. Misal gaji dia Rp 4 juta, tapi dia punya usaha, dia beli mobil buat usaha. Buat ngantar makanan buat ngantar barang. Otomatis gaji Rp 4 juta, tapi dari usaha sampingan, dia bisa dapat tambahan penghasilan. Itu bisa nutupi," pungkasnya.

Dengan penghasilan per bulan Rp 4 juta, konsumen bisa saja mendapatkan unit mobil bekas. Tapi tentunya tidak bisa asal pilih jenis dan tipe mobil. Ada beberapa jenis dan tipe mobil yang lebih disarankan, tujuannya supaya tidak membebani pengeluaran bulanan dan cicilan mobil bisa tuntas sampai lunas.

Dikatakan Sandi, konsumen mobil bekas dengan kisaran penghasilan Rp 4 juta per bulan, lebih baik ambil unit mobkas dengan tahun yang lebih tua.

Mobil bekas dengan tahun tua, biasanya punya harga yang lebih terjangkau dibanding mobil bekas tahun muda, yakni di bawah Rp 100 juta.

"Ambil yang mobilnya tahun dua dan dia punya jenis mobil kecil (city car)," kata Sandi. Menurut Sandi, ada beberapa merek, jenis, dan tipe mobil yang cocok diboyong calon konsumen dengan penghasilan Rp 4 juta per bulan.

"Contoh Kia Picanto tahun 2010-an. Ada juga Daihatsu Ayla, yang standar. Pilihan tahunnya antara tahun 2012-2013. Jadi memang kalau gaji Rp 4 juta, usahakan cari mobil yang tahun-tahun tua," tambah Sandi.

Pilihan City Car atau LCGC pun jadi pilihan mati bagi calon konsumen yang memang benar - benar hanya memiliki income Rp 4 jutaan per bulan.

"Jadi kalau misalkan DP cuma Rp 10 juta, pengen mobil tahun muda, pasti cicilannya besar. Misal dia pengin ngambil Avanza 2015, harganya Rp 150 an juta. DP Rp 10 juta, bisa nggak? Pasti sulit," katanya lagi.

Sandi mengatakan, calon konsumen mobil bekas yang berpenghasilan Rp 4 juta per bulan, tidak bisa asal memilih mobil. Mereka harus lebih selektif lagi karena berkaitan dengan angsuran bulanan yang harus ditanggung.

"Kalau dengan penghasilan Rp 4 juta per bulan, berarti kalau dikalkulasi OTR mobilnya harus di bawah Rp 100 juta. Minimal, harga Rp 70 juta, Rp 75 juta, atau Rp 80 jutaan lah," kata Sandi, ditemui detikcom, di Bekasi, Senin (18/3/2019).

Mengacu pada daftar harga mobil bekas di showroom mobil88 Bekasi tanggal 18 Maret 2019, ada beberapa tipe mobil yang dibanderol dengan harga Rp 70 jutaan, Rp 80 jutaan, dan Rp 90 jutaan.

"Untuk mobil di bawah Rp 100 jutaan sudah pasti Dan mobil kecil (city car). Contoh Kia Picanto. Kalau Daihatsu Ayla, ya yang tipe standar," lanjut Sandi.

Pertama ada city car asal Korea Selatan, Kia Picanto SE 1.1 4Γ—2 MT B keluaran 2011 warna abu metalik, yang dibanderol Rp 85 juta. Mobil mungil ini sudah memiliki jarak tempuh 62.166 km.

Kedua ada Daihatsu Ayla X 1.0 4Γ—2 AT warna silver metalik, produksi tahun 2014. Mobil ini sudah mencapai jarak tempuh 56.482 km. Dan tidak hanya city car, ternyata ada juga MPV yang dibanderol di bawah Rp 100 juta.

Contohnya adalah Gran Max BV AC 1.3 4x2 MT, warna putih yang dibanderol Rp 79 juta, dengan jarak tempuh yang tertera yakni 162.882 km. Tapi untuk catatan, mobil ini berkonsep Blind Van. Jadi cocok digunakan untuk perniagaan.


Hide Ads