"Banyak sekarang orang mau jual mobil, tapi kilometernya tinggi, terus biar menarik diputar kilometernya biar kelihatan seperti mobil jarang dipakai," bilang Sales Supervisor Mobil88 Bekasi, Sandi Kurnia, ditemui detikcom, di Bekasi, Senin (18/3/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dilihatnya dari mana? Gampang sekali. Jadi antara eksterior dan interior itu harus sesuai. Jangan sampai ban-nya dilihat sudah botak tapi kilometer masih 30 ribu, 20 ribu. Logikanya kilometer masih rendah kok ban sudah botak ya. Kok interior udah nggak karuan. Misal plafon-nya udah menghitam. Jok udah robek," terang Sandi.
"Contoh mobil tahun 2015, kilometer masih 20 ribu. Itu harusnya mobil jarang dipakai kan. Tapi setelah dicek, ban udah botak, plafon kotor, jok udah robek-robek ya. Ini pasti ada indikasi kilometer di putar. Karena perhitungannya simpel. Mobil yang dikatakan normal, satu tahun bisa 15 ribu km sampai 20 ribu km. Kalau lebih dari segitu berarti mobil capek. Tapi kalau di bawah itu, berarti mobil jarang dipakai. Gitu," lanjut Sandi.
Jadi sekadar saran, jangan kepincut mobil bekas hanya karena tampilan luarnya yang mulus, interiornya yang bersih dan wangi, serta diskon besar dan bonus-bonus yang banyak.
"Pertama, beli mobil bekas itu kita tidak pernah tahu gimana cara pakai pemilik pertama. Historis pemakaiannya gimana. Apakah mobil bekas tabrak, apakah mobil bekas banjir. Apakah mobil kilometer-nya diputar?," kata Sandi.
"Akibat kilometer yang dimanipulasi itu bisa jadi bahaya. Yang harusnya mobil itu sudah diservis. Tapi si kustomer lihat, wah kok km nya masih rendah. Akhirnya mobil dipaksain jalan terus. Ibarat manusia, waktu tidur tapi dipaksa kerja terus. Ujung ujungnya tumbang. Mobil juga begitu," terangnya.
Selain manipulasi indikator jarak tempuh, hal lain yang juga perlu diperhatikan adalah kondisi fisik mobil. Apakah mobil tersebut bekas banjir atau bekas tabrak tentunya harus diperhatikan betul kondisinya.
"Karena kalau mobil bekas tabrak, kerugiannya apa? Otomatis spare part yang aslinya sudah diganti dengan suku cadang tidak asli lagi. Lalu bekas banjir. Yang kena kelistrikan. Apalagi kalau mobil ada airbag-nya, ABS nya. Itu sensor - sensor pasti kena," pungkasnya. (lua/lth)
Komentar Terbanyak
Memang Tak Semua, tapi Kenapa Pengguna LCGC Suka Berulah di Jalan?
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Bayar Pajak STNK Masih Datang ke Samsat? Kuno! Ini Cara Bayar Pakai HP