Berita yang tak kalah menghebohkan juga datang dari mobil Low Cost Green Car (LCGC) atau sering dijuluki mobil murah. Kabarnya pemerintah berencana membebankan pajak tiga persen pada mobil LCGC. Kalau nantinya jadi dilaksanakan bisa jadi harga mobil LCGC semakin mahal. Berikut berita lengkapnya.
Minat konsumen terhadap Xpander terlihat dari data penjualan mobil ini. Pada tahun 2018 lalu, Xpander sempat mengungguli penjualan mobil sejuta umat, Toyota Avanza dalam beberapa bulan.
Meski sempat mengganggu penjualan Avanza beberapa kali, Toyota Astra Motor menganggap Xpander belum bisa mengalahkan penjualan Avanza.
"Ya memang kami belum dikalahkan oleh Xpander. Mitsubishi kan mengatakan kalau Xpander itu sukses, kalau kami dari Toyota melihat Xpander itu belum sukses," kata Executive General Manager PT Toyota Astra Motor Franciscus Soerjopranoto, di Jakarta, Rabu (13/3/2019).
Menurut pria yang akrab disapa Soerjo, Mitsubishi belum bisa menyamai angka maksimum wholesales Avanza dalam satu bulan.
"Alasannya, angka maksimum wholesales itu masih dipegang Avanza, dengan 21.000 unit. Yang kedua pesaing sebenarnya itu ada di Suzuki, Ertiga sama satu lagi Mobilio. Itu dia udah pernah terjual 10.000 dan 11.000 unit tahun 2013, 2014. Dia (Xpander) baru setara sama Xenia, 7.000 an level gitu. Jadi belum bisa dikatakan mengalahkan Avanza," tegas Soerjo.
Toyota telah merilis Avanza pada pertengahan Januari 2019. Sejumlah ubahan dilakukan oleh Toyota pada salah satu mobil andalannya ini mulai dari bagian eksterior, interior, hingga suspensi yang disempurnakan. Hal itu tak lantas membuat Avanza lepas akan komentar miring.
Avanza justru tetap mendapat komentar negatif karena Toyota dianggap tak maksimal dalam mengubah tampilan mobil sejuta umat itu. Belum lagi Avanza juga dibanding-bandingkan dengan para pendatang baru yang fiturnya disebut lebih lengkap. Toyota pun tak mau ambil pusing dengan banyaknya nada miring soal Avanza.
Produsen otomotif Jepang itu pun tak berniat untuk menambah fitur-fitur Avanza dalam waktu dekat.
"Avanza kita nggak mau kutak-kutik lagi karena produknya sudah the best," tutur Executive General Manager PT Toyota Astra Motor Fransiscus Soerjopranoto ketika dihubungi detikcom melalui sambungan telepon, Rabu (13/3/2019).
Penjualan Avanza sendiri di bulan pertamanya terbilang kurang memuaskan. Penjualan Avanza masih kalah banyak dari Mitsubishi Xpander. Mengutip data distribusi wholesales (dari pabrik ke diler) Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia bulan Januari 2019, Avanza terdistribusi sebanyak 5.568 unit untuk semua model baik yang baru dan lama. Sedangkan untuk model barunya saja tercatat mencapai 5.498 unit.
Selisihnya dengan Xpander memang tidak terlalu jauh. Xpander pada bulan pertama tahun 2019 terdistribusi sebanyak 5.708 unit. Keduanya tidak hanya bersaing memenuhi kebutuhan lokal melainkan juga ekspor.
Di pasar ekspor, Xpander pun mulai menunjukkan tajinya. Kalau biasanya ekspor mobil Indonesia didominasi Fortuner, pada Januari 2019 SUV 7 penumpang itu harus mengakui keunggulan Xpander.
Mitsubishi mengekspor 4.329 unit Xpander sedangkan Avanza hanya terkirim 2.066 unit ke berbagai negara.
Mobil murah yang mengisi segmen Low Cost Green Car (LCGC) sempat menjadi primadona. Penjualannya pun meningkat drastis sejak pertama kali meluncur tahun 2013. Di tahun pertamanya, LCGC yang mulai dijual pada September 2013 terdistribusi sebanyak 51.180 unit.
Lima tahun setelahnya, penjualan LCGC meningkat hampir lima kali lipat. Tercantum dalam data wholesales Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia tahun 2018 seluruh model LCGC terdistribusi sebanyak 230.443 unit. Meski begitu penjualan LCGC tahun 2018 cenderung menurun dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Tahun 2016 misalnya LCGC bisa membukukan 235.171 unit sedangkan 2017 234.554 unit. Untuk tahun 2019, penjualannya pun diprediksi menurun. Mobil-mobil LCGC tak lagi dilirik karena kalah pamor dengan motor-motor di segmen premium.
Executive General Manager PT Toyota Astra Motor Fransiscus Soerjopranoto menyebut produsen motor cukup agresif mengenalkan produk-produknya dengan yang mirip-mirip dengan LCGC. Di samping itu, harga mobil-mobil LCGC ini berbeda tipis dengan Low MPV seperti Avanza Cs.
Pasar Low MPV memang sedang memanas di awal tahun 2019. Terlebih lima model berbenah diri dengan menghadirkan tampilan baru mulai dari Avanza, Xenia, Livina, Ertiga, hingga Mobilio.
"Sekarang pasar kendaraan roda dua berkembang sangat cepat bahkan berkembangnya nggak hanya produk-produk yang ada sekarang dia ada tren baru yang premium," jelas Soerjo saat dihubungi detikOto, Rabu (13/3/2019).
"Motor listrik juga lagi ngetren kan sudah makin populer bahkan di luar negeri seperti itu. Tren di motor lebih cepat dari kendaraan roda 4. LCGC itu jadi kayak sandwich di tengah-tengah di antara motor sama low MPV," sambungnya.
Motor-motor jenis premium memang banyak pilihannya. Misalnya yang berada di kisaran harga Rp 50-70 jutaan ada Yamaha Xmax, Honda Forza, hingga Kymco. Motor pun tampil dengan desain stylish dan diklaim cocok untuk mereka yang doyan bertualang menggunakan motor.
Harganya berbeda tipis dengan LCGC yang mulai dijual dengan harga Rp 98 jutaan.
Pemerintah berencana untuk mengenakan pajak pada mobil murah Low Cost Green Car (LCGC). Mobil LCGC yang sebelumnya terkena PPnBM 0% akan dinaikkan menjadi 3%.
Hal itu lantaran skema PPnBM yang baru tak lagi berdasarkan kapasitas mesin melainkan emisi CO2 yang dikeluarkan. Sekadar diketahui, skema perpajakan kendaraan saat ini besaran pengenaan PPnBM untuk mobil dihitung berdasarkan cc atau kapasitas mesin. Semakin besar cc-nya maka semakin besar pengenaan pajaknya.
Sementara dalam perubahan skema yang diusulkan Kementerian Keuangan, prinsip pengenaan PPnBM berdasarkan emisi CO2. Semakin rendah emisinya maka akan semakin rendah pajak yang dikenakan.
Meski PPnBM akan naik nantinya, diperkirakan harga LCGC masih lebih murah daripada mobil-mobil Low MPV. Misalnya model LCGC paling mahal yakni Honda Brio Satya dengan banderol Rp 163,5 juta kalau naik tiga persen maka harganya menjadi Rp 168.405.000.
Atau LCGC paling mahal keluaran Toyota Agya yang dibanderol Rp 157,35 juta. Jika ditambah dengan pajak PPnBM 3 persen, harga Agya bisa naik menjadi Rp 162.070.500.
Harga tersebut masih lebih murah dari Low MPV seperti Avanza Cs. Avanza paling murah ditawarkan dengan harga Rp 191,1 juta. Atau Low MPV Mobilio yang dijual Honda Rp 194 juta. Namun jika dibandingkan dengan Low MPV China Wuling Confero, deretan LCGC tersebut masih terbilang mahal.
Confero dijual Wuling dengan harga mulai Rp 143,8 juta sedangkan varian termahalnya Rp 178,8 juta.
Saat dikonfirmasi, salah satu produsen mobil LCGC, Toyota, mengaku siap jika nantinya aturan tersebut diberlakukan. Soal harga, Executive General Manager PT Toyota Astra Motor Fransiscus Soerjopranoto menegaskan bisa saja LCGC tetap dijual dengan banderolan yang sama seperti sekarang.
"Setiap kenaikan yang terjadi nggak dibebankan ke pasar, misalnya kenaikan harga itu perannya produsen. Produsen akan melakukan adjustment apa dari mesin diubah misal efisiensi BBM dari 1:20 jadi 1:27 kalau itu berhasil itu nggak usah naik (harga)," jelas pria dengan sapaan akrab Soerjo ketika dikonfirmasi detikcom, Rabu (13/3/2019).
Mobil-mobil yang masuk dalam kategori Low Cost Green Car (LCGC) sengaja dihadirkan pemerintah agar mereka yang memiliki budget terbatas bisa 'naik kelas'. Harga mobil LCGC pun diatur. Para produsen tak boleh sembarangan dalam menentukan harga mobil LCGC, ada batasannya tersendiri.
Berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian No. 33/M-IND/PER/7/2013 tentang Pengembangan Produksi Kendaraan Bermotor Roda Empat yang Hemat Energi dan Harga Terjangkau, harga tertinggi mobil LCGC adalah sebesar Rp 95 juta. Namun harga boleh naik jika ada penyesuaian fitur teknologi serta keamanan.
Semakin ke sini harga mobil LCGC pun terus mengalami kenaikan sejak pertama kali dikenalkan tahun 2013. Kalau LCGC dengan harga di bawah Rp 100 juta bertebaran, sekarang cukup sulit mencarinya. Rata-rata LCGC sekarang dijual dengan harga kisaran Rp 120-130 jutaan. Bahkan yang termahal tembus Rp 163,5 juta.
Berikut daftar lengkap harga mobil LCGC yang dijual di Tanah Air:
1. Toyota Agya
Agya 1.0 G M/T Rp. 136.950.000
Agya 1.2 G M/T Rp. 140.050.000
Agya 1.2 M/T TRD Rp. 144.250.000
Agya 1.2 G A/T Rp. 153.050.000
Agya 1.2 A/T TRD Rp. 157.350.000
2. Toyota Calya
Calya 1.2 E M/T Rp. 138.850.000
Calya 1.2 G M/T Rp. 144.400.000
Calya 1.2 G A/T Rp. 156.400.000
3. Honda Brio Satya
All New Brio S M/T Rp 140.000.000
All New Brio E M/T Rp 148.500.000
All New Brio E CVT Rp 163.500.000
4. Daihatsu Ayla
Ayla 1.0 D MT Rp 98.150.000
Ayla 1.0 D+ MT Rp 110.350.000
Ayla 1.0 M MT 114.650.000
Ayla 1.0 X MT Rp 122.000.000
Ayla 1.0 M AT Rp 123.650.000
Ayla 1.0 X AB MT Rp 125.600.000
Ayla 1.0 X MT DLX Rp 129.350.000
Ayla 1.2 X MT 130.850.000
Ayla 1.0 X AT Rp 131.050.000
Ayla 1.0 X AB AT Rp 134.650.000
Ayla 1.2 R MT Rp 137.850.000
Ayla 1.0 X AT DLX Rp 138.400.000
Ayla 1.2 X AT Rp 140.850.000
Ayla 1.2 R MT DLX Rp 141.850.000
Ayla 1.2 R MT DLX 147.850.000
Ayla 1.2 R AT DLX Rp 151.850.000
5. Daihatsu Sigra
Sigra 1.0 D MT Rp 114.000.000
Sigra 1.0 M MT Rp 122.900.000
Sigra 1.2 X MT Rp 132.250.000
Sigra 1.2 X MT DLX Rp 137.750.000
Sigra 1.2 R MT Rp 138.150.000
Sigra 1.2 R AT MT DLX Rp 141.950.000
Sigra 1.2 X AT Rp 145.050.000
Sigra 1.2 X AT DLX Rp 150.550.000
Sigra 1.2 R AT Rp 150.950.000
Sigra 1.2 R AT DLX Rp 154.750.000
6. Datsun Go
Datsun GO D - MT Rp. 105.040.000
Datsun GO A - MT Rp. 113.290.000
Datsun GO T - MT Rp. 125.190.000
Datsun GO T-ACTIVE - MT Rp. 128.790.000
Datsun GO A - CVT Rp. 129.490.000
Datsun GO T - CVT Rp. 141.640.000
Datsun GO T-ACTIVE CVT Rp. 14.240.000
7. Datsun Go+
Datsun GO+ D MT Rp. 114.030.000
Datsun GO+ A MT Rp. 121.890.000
Datsun GO+ T MT Rp. 130.590.000
Datsun GO+ T-STYLE MT Rp. 135.190.000
Datsun GO+ A CVT Rp. 137.340.000
Datsun GO+ T CVT Rp. 146.290.000
Datsun GO+ T-STYLE CVT Rp. 150.790.000
8. Karimun Wagon R
Karimun Wagon R GA Rp 112.500.000
Karimun Wagon R BLIND VAN Rp 125.000.000
Karimun Wagon R GL M/T Rp 126.000.000
Karimun Wagon R GL AGS Rp 135.000.000
Karimun Wagon R GS M/T Rp 134.500.000
Karimun Wagon R GS AGS Rp 143.000.000
Sebagai pembanding, berikut detikcom sajikan harga LCGC pada saat pertama kali diluncurkan oleh masing-masing pabrikan.
- Toyota Agya (diluncurkan 2013): mulai Rp 99,9 juta hingga Rp 120,75 juta.
- Toyota Calya (diluncurkan Agustus 2016): mulai Rp 129,65 juta sampai Rp 150 juta.
- Daihatsu Ayla (diluncurkan 2013): mulai Rp 76 jutaan hingga Rp 106 jutaan.
- Daihatsu Sigra (diluncurkan Agustus 2016): Rp 106,6 juta sampai Rp 148,9 juta.
- Honda Brio Satya (diluncurkan 2013): mulai Rp 106 juta hingga Rp 117 juta.
- Suzuki Karimun Wagon R (diluncurkan 2013): mulai Rp 77 juta hingga Rp 99,9 juta.
- Datsun GO Panca (diluncurkan 2014): mulai Rp 96 juta sampai Rp 101 juta.
- Datsun GO+ Panca (diluncurkan 2014): mulai Rp 85 juta sampai Rp 102,9 juta.
Komentar Terbanyak
Memang Tak Semua, tapi Kenapa Pengguna LCGC Suka Berulah di Jalan?
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah