Tirta mengaku mulai menabung recehan sejak 2012. Uang recehan Tirta itu ditabung di kotak plastik yang disimpan di ruang keluarganya.
"Awalnya saya kumpulin uang logam pecahan Rp 100 hingga Rp 1.000 di boks itu. Terus saya tukar uang kertas pecahan Rp 50 ribu dan Rp 100 ribu dengan receh, saya kumpulin di situ," kata Tirta saat ditemui detikcom di tempat kerjanya di Desa Biyawak, Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Selasa (29/1/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, Tirta mengatakan awalnya uang recehan yang ia kumpulkan itu berencana digunakan untuk tradisi saweran saat pemberangkatan haji pada 2021 mendatang. Tirta mulai termotivasi menabung uang receh setelah mendaftar untuk ibadah haji.
"Selain buat tradisi saweran, uang receh itu tidak mungkin dibawa istri ke pasar atau mal. Kan jadinya awet, itu sih alasannya," kata Tirta.
Selama tujuh tahun menabung, Tirta berhasil mengumpulkan Rp 40 juta uang pecahan logam. Uang logam itu ia gunakan untuk membeli mobil Toyota Rush, sisanya dibayar menggunakan uang pecahan kertas.
Sales Consultan Auto 2000 Jatiwangi-Majalengka, Beni Sinambung mengatakan uang recahan milik Tirta itu sudah disetorkan ke bank pada Senin kemarin. "Saat ini bank sedang menghitung jumlah recehan yang disetorkan Pak Tirta. Jumlahnya itu sekitar Rp 40 juta, untuk sisanya Rp 221.850.000 itu dibayar pakai uang kertas," kata Beni saat ditemui detikcom di kantornya.
Lihat juga Video Petani Beli Mobil dengan Uang Receh
(rgr/ddn)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah