Sebagai pabrikan yang juga berkontribusi dalam aliansi itu, apakah Renault akan memanfaatkannya dalam hal produksi kendaraan? Diketahui, Nissan bakal memanfaatkan aliansi untuk memproduksi mobil keluarga berbasis Mitsubishi Xpander dan dikabarkan akan diperkenalkan dalam waktu dekat.
Head of Importer Renault Asia Pasific Ltd Quincy Govin memberikan tanggapannya. Menurut dia, aliansi memang membuat pabrikan memiliki banyak keuntungan. Tapi perihal Renault diproduksi di Indonesia memanfaatkan ruang produksi Mitsubishi maupun Nissan di Indonesia, kemungkinannya masih kecil. Bahkan sekarang belum ada rencana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Perceraian Renault dan Indomobil |
"Dengan aliansi (Renault-Nissan-Mitsubishi), membuat pabrikan mendapat banyak manfaat. Riset dan teknologi bisa bergabung misalkan pabrik Nissan bisa buat mobil Renault. Mesin dan platform juga bisa sharing," ujar CEO PT Maxindo Renault Indonesia, Andrew Limbert kepada wartawan di Jakarta, Senin (21/1/2019).
"Tapi untuk produksi mobil Renault di pabrik Mitsubishi atau Nissan yang berada di Indonesia, kita belum ada project itu. Namun bukan berarti aliansi berhenti, kita tetap menjalankannya," tambah Govin.
Govin bertekad untuk menghapus paradigma masyarakat Indonesia tentang mobil Eropa yang mahal. "Tantangan Renault di Indonesia adalah presepsi yang menyatakan bahwa mobil Eropa itu mahal untuk dimiliki dan biaya purnajual yang menguras dompet. Dalam beberapa waktu ke depan, kita berupaya untuk memperbaiki hal itu," ungkapnya.
Bersama Nusantara Maxindo, Renault Indonesia akan makin agresif supaya bisa bertanding dengan produsen mobil asal Jepang. Mulai dari memperbanyak produk yang akan diperkenalkan, menambah jaringan diler, serta memudahkan orang Indonesia dalam mengakses informasi dan membeli mobil Renault.
"Awalnya, kita memang masih (layanan purna jual) dengan aliansi (Nissan-Mitsubishi). Namun beberapa bulan setelahnya kita akan punya diler untuk servis mobil Renault sendiri. Dalam 18 bulan, kami akan dirikan 15 diler yang tersebar di Jawa, Sumatera, Sulawesi, serta Kalimantan," tutup Andrew.
Tonton juga video 'Menjajal Offroad di Gurun Terpanas Sahara':
(ruk/rgr)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah