Rangkuman Kasus yang Menjerat Ghosn ke Meja Hijau

Rangkuman Kasus yang Menjerat Ghosn ke Meja Hijau

Rizki Pratama - detikOto
Kamis, 22 Nov 2018 10:59 WIB
Carlos Ghosn. Foto: Ari Saputra
Tokyo - Jepang dan industri otomotif global dikejutkan oleh kabar bahwa Pimpinan Nissan Motor Co, Carlos Ghosn ditangkap pada Senin lalu karena dugaan pelanggaran keuangan. Pria yang dikenal telah menyelamatkan Nissan dari kebangkrutan ini kini tengah ditahan hingga 10 hari ke depan oleh Kejaksaan Jepang. Nissan mengatakan akan memecat pria keturunan Lebanon yang juga memimpin Renault dan Mitsubishi ini.

CEO Nissan, Hirota Saikawa memberikan klarifikasi melalui konferensi Senin lalu pada malam saat perusahaan tersebut mengetahui Ghosn menggunakan uang perusahaan untuk tujuan pribadi. Selain itu Ghosn juga melakukan manipulasi terhadap laporan pendapatannya kepada pemerintah Jepang yang mewajibkan aturan tersebut sejak tahun 2010.

Salah satu anggota direksi Nissan lainnya, Greg Kelly juga terseret ke dalam kasus ini. Saikawa mengatakan dia tidak bisa menjelaskan karena kasus sedang diselidiki oleh jaksa yang menolak untuk memberikan berkomentar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Jaksa mengatakan Ghosn dan Kelly bersekongkol untuk memangkas laporan pendapatan Ghosn selama lima tahun yang dimulai pada tahun fiskal 2010 sebagai sekitar setengah dari jumlah sebenarnya Β₯ 9.998 miliar atau $ 88.9 juta.

NHK mengabarkan Nissan mengeluarkan miliaran yen untuk membeli dan merenovasi hunian Ghosn di Brasil, Lebanon, Prancis, dan Belanda. Properti tersebut tidak memiliki tujuan bisnis dan tidak terdaftar dalam pengarsipan.

Secara resmi Ghosn belum dituntut atas tindakannya, surat kabar Asahi melaporkan bahwa dia dan Kelly telah diajukan sejumlah pertanyaan oleh jaksa setelah turun dari pesawat pada Senin sore di Bandara Haneda Tokyo.

Saikawa mengatakan dugaan kejanggalan Ghosn terungkap melalui seorang whistleblower yang tidak ingin namanya disebutkan. Melalui laporan tersebut, Nissan mulai melakukan penyelidikan internal dan memberi tahu jaksa. Laporan media Jepang mengatakan informan adalah anggota departemen hukum Nissan.



The Asahi melaporkan, tanpa mengutip sumber, bahwa informan memberikan informasi jaksa dalam tawar-menawar pembelaan, menyiratkan bahwa orang tersebut mungkin telah memberikan bukti dengan imbalan hukuman yang lebih ringan.

Setelah menjadi CEO Nissan yang sedang terpuruk pada tahun 2001, Ghosn mendapatkan pujian karena berhasil menyelamatkan produsen mobil tersebut dari kebangkrutan dengan menerapkan rencana pemotongan biaya yang agresif. Dikenal karena bakat dan keyakinannya, Ghosn memenangkan penghargaan atas ketajaman bisnisnya dalam mengubah budaya perusahaan tradisional Nissan.

Ghosn menjadi CEO Nissan mitra Renault pada tahun 2005, ketua Nissan tahun 2008 dan ketua Renault pada tahun 2009, memberinya kekuasaan besar atas kedua perusahaan.

Pada hari Senin, Saikawa mengakui bahwa terlalu banyak kekuatan terkonsentrasi di Ghosn. "Melihat kembali, setelah tahun 2005 ketika dia menjadi CEO Renault dan Nissan, kami tidak benar-benar mendiskusikan implikasinya."

Para analis mempertanyakan bagaimana hal ini bisa terjadi tanpa terdeteksi untuk waktu yang lama dan terus berlanjut selama bertahun-tahun. Alasan paling kuat adalah auditor internal dan manajemen senior menutup mata atas pelanggaran yang dilakukan Ghosn.

Berdasarkan hukum Jepang, tersangka dapat ditahan oleh jaksa hingga 20 hari sebelum dibebaskan. Mantan jaksa di kantor Penuntut Umum Distrik Tokyo, Tsutomu Nakamura memperkirakan Ghosn akan didakwa pada hari Jumat, 7 Desember. Selama ditahan, Ghosn memiliki hak untuk mendapatkan dan berinteraksi dengan pengacaranya.

Nakamura mengatakan Ghosn memberikan uang jaminan itu akan mengeluarkan uang yang sangat banyak atau jutaan dolar. Tetapi dalam kasus-kasus besar seperti ini Nakamura menambahkan jarang sekali diberikan jaminan sampai setelah dakwaan pada sidang pengadilan pertama.

Memalsukan laporan tahunan perusahaan yang dituduhkan kepada Ghosn dan Kelly akan diberikan hukuman maksimal hingga 10 tahun penjara dan atau denda hingga 10 juta yen, di bawah Financial Instrument dan Exchange Act.




Tonton juga 'Menkeu Prancis: Ghosn Tak Mampu Lagi Memimpin Renault':

[Gambas:Video 20detik]



Rangkuman Kasus yang Menjerat Ghosn ke Meja Hijau
(rip/rgr)

Hide Ads