Banyak Mobil Mewah Bukan Ukuran Majunya Ekonomi Indonesia

Banyak Mobil Mewah Bukan Ukuran Majunya Ekonomi Indonesia

Dina Rayanti - detikOto
Jumat, 07 Sep 2018 16:56 WIB
Komunitas Lamborghini Jakarta saat touring. Foto: dok. Lamborghini
Jakarta - Ada yang bilang maju atau tidaknya perekonomian suatu negara bisa dilihat dari deretan mobil-mobil mewah lalu-lalang di jalanan negara itu. Tapi hal itu tak sepenuhnya benar.

Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Jongkie D Sugiarto mengatakan mobil mewah bukan ukuran ekonomi suatu negara sedang tumbuh melainkan infrastruktur jalannya.


"Nggak juga. Masyarakat luar lihatnya ekonomi tumbuh itu dari pembangunan jalan, itu yang dilihat luar negeri bukan mobil mewah seliweran," ungkap Jongkie saat dihubungi detikOto.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mobil mewah memang dalam beberapa hari terakhir menjadi ramai diperbincangkan. Terutama setelah nilai tukar rupiah yang terus melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Wakil Presiden Jusuf Kalla bahkan sempat mengeluarkan wacana untuk menghentikan sementara impor mobil sekelas Ferrari Cs sampai rupiah pulih kembali.


Wacana pelarangan impor belum usai kemudian pemerintah justru mengumumkan menaikkan pajak impor mobil mewah dalam rangka pengendalian impor barang mewah. Tarif PPh22 yang dari yang tadinya 2,5%-7,5% menjadi 10%.

Hal itu tentunya membuat harga mobil-mobil mewah yang sudah mahal semakin mahal lagi. Dan terbatas bagi mereka yang berduit saja untuk memilikinya. (dry/ddn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads