Disebutkan, program LCGC atau KBH2 akan diteruskan. Bahkan akan masuk jilid 2 di mana kendaraannya harus lebih irit bahan bakar. Jika sekarang LCGC harus tembus 20 km/liter, ke depan kemungkinan akan ditingkatkan minimal 23 km/liter.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi LCCG paling banter naik ke mild hybrid (hybrid ringan)," kata Putu saat ditemui di arena GIIAS 2018 di ICE, BSD, Tangerang.
Beberapa produsen kendaraan sudah menghadirkan sistem mild hybrid. Seperti Suzuki yang punya Ertiga Diesel dengan sistem mild hybrid. Bedanya dengan hybrid, sistem mild hybrid lebih dominan mesin bakarnya ketimbang sistem elektriknya.
Tapi, kalau mau masuk ke LCGC, mobil dengan sistem mild-hybrid tentunya harus diproduksi di dalam negeri. Ada juga ketetapan dari pemerintah mengenai penggunaan komponen lokal minimal.
Putu mengatakan, pastinya program KBH2 jilid 2 bakal lebih baik lagi dalam hal konsumsi bahan bakar. Jika sekarang LCGC konsumsi bahan bakarnya minimal harus tembus 20 km/liter, maka LCGC jilid 2 nanti akan lebih tinggi lagi. Bahkan disebutkan harus bisa tembus 23 km/liter.
Menurut Putu, kemungkinan ada pembaruan di peraturan LCGC yang pertama kali muncul 2013. Sebab, banyak teknologi yang juga diperbarui oleh produsen kendaraan.
"Pasti akan diperbarui, sesuai dengan penugasan, karena sekarang banyak teknologi apa yang diunggulkan itu nanti yang kita dorong," ujar Putu.
Simak Juga 'Wuling Confero Resmi Diluncurkan, Siap Gilas LCGC':
(rgr/lth)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?