Dolar Masih Tinggi, Toyota Mau Naikkan Harga Mobil?

Dolar Masih Tinggi, Toyota Mau Naikkan Harga Mobil?

Dina Rayanti - detikOto
Rabu, 25 Jul 2018 15:40 WIB
Mobil siap kiri di stockyard Toyota. Foto: Grandyos Zafna
Jakarta - Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah masih menguat. Pagi ini misalnya tercatat masih Rp 14.500. Kalau angka tersebut tidak berubah tentunya berpengaruh terhadap harga jual termasuk harga mobil.

Seperti disampaikan Executive General Manager PT Toyota Astra Motor Fransiscus Soerjopranoto. Kalau nilai tukar dolar terus bertahan dalam jangka waktu yang lama mau tidak mau pihaknya terpaksa menaikkan harga mobil.


"TAM perusahaan multi nasional company. Nah kalau perusahaan sebesar TAM yang mana joint venture antara Toyota dengan Astra pasti kita mengenal ama yang namanya hedging. Dimana hedging melindungi risiko atau nilai utang atau kendaraan kita terhadap fluktuasi nilai tukar. Nah itu kita lakukan. So far jadi dalam posisi kita masih aman," ungkap Soerjo di Jakarta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya saat ini Toyota masih melihat-lihat situasi menunggu hingga dolar stabil. Selanjutnya baru bisa memutuskan kapan waktu yang tepat untuk menaikkan harga. Seperti diketahui, masih ada komponen Toyota yang diimpor, sehingga nilai tukar dolar terhadap rupiah tinggi berpengaruh.


"Kalau kapan mau naikin harga, kami itu masih punya dua satu itu adalah kita masih dilindungi hedging. Yang kedua adalah pemerintah lagi usaha untuk menurunkan," kata Soerjo.

"Nah kalau kita lihat pemerintah lagi usaha, terus dia buat komite. Terus kita malah menaikkan harga, terus pada saat dolar turun, apa yang mau dilakukan oleh pelaku industri. Jadi apa yg kami lakukan adalah wait and see karena kita masih aman," pungkas Soerjo. (dry/ddn)

Hide Ads