Bisa dibilang mobil merek Jepang cukup mendominasi di Indonesia daripada merek mobil Eropa atau merek mobil buatan negara lain. Otolovers juga sudah pasti lebih akrab dengan mobil keluaran Toyota, Honda, Suzuki dan beberapa merek Jepang lain.
Kalau mengacu data distribusi wholesales (dari pabrik ke diler) milik Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) dominasi mobil-mobil merek Jepang sudah dimulai tahun 1991. Kala itu dari 10 merek mobil yang menjual produknya di Indonesia, sembilan diantaranya berasal dari Jepang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baru pada tahun 1996, merek Eropa lain BMW dan mobil asal Amerika Opel masuk ke Tanah Air. Tahun 1997, mobil Jepang tak lagi mendominasi lagi nih Otolovers. Masih dari data yang sama, merek lain bermunculan seperti Ford, Hyundai, Volvo, Peugeot, Daewoo, Chrysler, Audi, S. Boxer, hingga mobil merek lokal Timor ikut meramaikan pasar mobil di Indonesia.
Tapi tak bertahan lama, mobil merek lokal pimpinan Tommy Soeharto harus menyerah setahun saja karena mengalami kebangkrutan.
Tahun berganti tahun, ada merek-merek mobil yang masih bertahan dan ada juga yang menyerah dan terpaksa angkat kaki karena angka penjualannya terus menurun. Hingga saat ini, mobil merek Jepang masih cukup tangguh bisa mempertahankan penjualannya di Tanah Air.
Bahkan penjualannya pun cukup besar dibandingkan mobil merek Korea Selatan, Amerika, Eropa, hingga China.
Toyota misalnya sepanjang tahun 2017 saja menjual 371.332 unit mobilnya di Indonesia sementara Honda mengisi posisi kedua sebanyak 186.859 unit. Angka tersebut tentu jauh kalau dibandingkan merek di luar Jepang. Seperti Hyundai yang hanya berhasil membukukan 1.271 unit mobil sepanjang tahun atau KIA sebanyak 837 unit. (dry/ddn)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah