Fantastisnya, mobil dijual dengan hanya mengandalkan ruang lingkup pertemanan, lewat media sosial seperti Facebook, serta Whatsapp.
"Sekarang, di garasi ada sekitar 30 unit mobil yang kebanyakan built up. Tapi dari 2007 sampai sekarang mantan yang pernah di dalam garasi saya sudah 200-an yang beredar di komunitas-komunitas built up ataupun retro," ujar Helmie kepada detikOto di Kedai Built Up, Taman Galaxy, Bekasi, Jawa Barat.
"Saya ini bukan orang yang minded kepada satu jenis atau merek kendaraan. Saya menyukai semua kendaraan khususnya built up. Selama saya belum memiliki mobil itu, saya kejar," tambahnya.
Di kesempatan yang sama, ia tidak memungkiri bahwa kesabaran merupakan satu hal yang wajib dimiliki untuk mengoleksi atau bermain mobil klasik. Tak lupa, faktor resale value menjadi salah satu perhatian penting bagi Helmie.
Baca juga: Serasa Selebriti, Naik Mobil Antik di Paris |
"Saya tidak terlalu detil atau tidak terlalu menyayangi mobil itu. Selama mobil itu di kemudian hari bakal menghasilkan, pasti saya beli dan akan dijual lagi. Begitu terjual nanti saya beli lagi. Begitu terus. Istilahnya ganti baju," tutupnya. (ruk/ddn)