Banyak Jalan Rusak Bikin Sedan Kurang Diminati di Indonesia?

Banyak Jalan Rusak Bikin Sedan Kurang Diminati di Indonesia?

Muhammad Idris - detikOto
Minggu, 21 Jan 2018 18:05 WIB
Foto: Toyota
Jakarta - Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menyebut penjualan mobil jenis sedan sepanjang 2017 kurang menggembirakan. Penjualan mobil sedan yang malah anjlok hingga 34% atau hanya terjual 9.139 unit di 2017. Sementara di 2016 penjualannya 13.832 unit.

Selain karena faktor harga yang relatif jauh lebih mahal dari MPV lantaran dibebani pajak yang tinggi, banyak anggapan masyarakat Indonesia kurang berselera mengendarai sedan lantaran kondisi jalan yang belum baik.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Banyak jalan rusak kemudian orang nggak suka pakai sedan saya kira tidak. Sekarang jalan mulus-mulus banyak diperbaiki, malahan sekarang ini banyak jalan-jalan baru dibangun," kata Sekjen Gaikindo, Kukuh Kumara, kepada detikOto.

Dia juga menepis sedan kurang cocok dipakai di Indonesia karena banyaknya polisi tidur di jalanan.

"Nggaklah. Polisi tidur itu kan fungsinya buat memperlambat, supaya nggak kencang-kencang," ungkap Kukuh.



Sebelumnya, Ketua I Gaikindo, Jongkie Sugiharto, mengatakan anjloknya penjualan sedan lantaran Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBm) di Indonesia cukup membebani yakni 30%. Sementara PPnBM mobil MPV hanya dikenai 10%.

"Terbukti dengan PPnBM di MPV 10% penjualannya luar biasa. Pembeli akan pindah ke sedan kalau harganya sama dengan MPV, samakan saja tarif (pajak) dengan MPV," ujar Jongkie.



Menurut dia, sebenarnya banyak konsumen di Indonesia condong untuk membeli mobil sedan ketimbang MPV. Namun mereka terbentur lantaran selisih harganya yang lebih mahal karena pajak.

"Kita lakukan survei, kenapa banyak orang beli MPV? Sebagian orang ternyata merasa nggak perlu 7 seat, maunya sedan saja. Tapi mampunya beli MPV, bukan sedan. Banyak yang merasa lebih enak pakai sedan, tapi harganya nggak terjangkau," pungkas Jongkie. (idr/rgr)

Hide Ads