Yang jelas, Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono mengungkapkan Esemka akan diproduksi sendiri tanpa campur tangan pemerintah apalagi asing.
"Modal sendiri, kerja sendiri, mesinnya bikinan sendiri, apalagi karoseri. Tidak ada fasilitas dari negara," ungkap Hendropriyono saat ditanya wartawan seusai acara konsolidasi internal Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) DIY, di Sleman, Sabtu (30/12/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perjalanan Esemka juga sepertinya masih panjang nih Otolovers. Esemka harus bisa bersaing dengan para pabrikan Jepang hingga Eropa yang sudah terlebih menjual mobilnya di Indonesia. Ditambah hadirnya produsen China Wuling dan Sokon yang juga baru ikut meramaikan pasar Indonesia pertengahan tahun lalu.
Belum lagi soal harga. Esemka harus dibuat sedemikian rupa agar kualitasnya tetap baik dan bisa dijual dengan harga murah. Seperti mobil-mobil buatan China yang berani menjual mobilnya di bawah harga rata-rata mobil Jepang.
Tak cuma harga, fitur-fitur yang tersemat di mobil harus disesuaikan dengan kebutuhan dan permintaan orang Indonesia. Jangan sampai harganya murah namun fiturnya tak sesuai dengan keinginan masyarakat, pastinya itu membuat orang berpikir dua kali untuk membeli Esemka.
Kalau menurut Otolovers bagaimana, berapa harga jual yang cocok untuk Esemka agar bisa bersaing dengan mobil-mobil Jepang dan China?
(dry/ddn)
Komentar Terbanyak
Memang Tak Semua, tapi Kenapa Pengguna LCGC Suka Berulah di Jalan?
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah