Tak hanya itu, Ketua Organda DKI Jakarta Shafruhan Sinungan, mengatakan pihaknya juga berharap ada pelatihan pendidikan untuk pengemudi angkot. Terutama pendidikan etika.
"Kita mau Pemerintah DKI turun membantu berkaitan dengan pendidikan pengemudi. Jadi diharapkan pengemudinya nanti bukan hanya punya kemampuan membawa kendaraan, tapi juga sudah tersertifikasi. Kalau mereka sudah tersertifikasi berarti mereka sudah lolos pendidikan etika, moralnya. Diharapkan terutama etika dan moral benar-benar terjaga sehingga menyenangkan untuk pengguna angkutan," kata Shafruhan kepada detikOto.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia juga menegaskan, ke depan angkot ak ada lagi yang ugal-ugalan kejar setoran. Sebab, ke depan angkot akan terintegrasi dengan TransJakarta dalam program OK Otrip.
"Nggak ada yang ugal-ugalan, kan nggak ngejar setoran. Dengan demikian automatically, karena mereka sudah punya penghasilan pasti. Kalau sudah punya penghasilan pasti bawa mobilnya pasti lebih nyaman," kata Shafruhan sambil menambahkan bahwa setelah masuk program OK Otrip pengusaha angkot akan dibayar per kilometer jadi tak ada lagi istilah kejar setoran. (rgr/ddn)
Komentar Terbanyak
Mobil Esemka Digugat, PT SMK Tolak Pabrik Diperiksa
Syarat Perpanjang SIM 2025, Wajib Sertakan Ini Sekarang
7 Mobil-motor Wapres Gibran yang Lapor Punya Harta Rp 25 Miliar