Hingga dewasa ini, motor bergaya klasik dengan mesin menengah (250-750cc) tersebut sudah dicintai oleh para penduduk India. Apalagi dengan berdirinya pabrik besar di sana sehingga Royal Enfield memiliki banderolan murah. Lantas bagaimana dengan popularitasnya di negara lain?
Di Sydney, Australia seperti yang diberitakan oleh drivespark, Royal Enfield tidak terlalu diminati karena permasalahan harga. Soalnya, ia tidak memiliki pabrik manufaktur atau perakitan di sana. Oleh karena itu, harganya pun hampir 2 kali lipat dengan apa yang dijual di India. Tapi tetap saja, para pecinta motor klasik masih memilih Royal Enfield sebagai tunggangannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan di kampung halamannya, Inggris, Royal Enfield jauh lebih dikenal. Banyak motor tersebut yang sedang terparkir di jalanan umum. Terlebih dengan Interceptor dan The Continental GT 650 yang sebentar lagi akan diproduksi secara global di India.
Memang, di luar India motor tersebut memiliki pesaing yang sangat besar entah dari bentukannya maupun harga. Namun Royal Enfield memiliki hal yang unik yakni karakternya.
Lantas bagaimana di Indonesia ya? Meskipun masih muda, dikatakan bahwa popularitas Royal Enfield di tanah air cukup baik dan berkembang. Sejak kehadirannya pada awal 2016 lalu, para pecinta turing ataupun motor klasik mulai melirik roda dua tersebut. (lth/lth)












































Komentar Terbanyak
Habis Ngamuk Ditegur Jangan Ngerokok, Pemotor PCX Kini Minta Diampuni
Di Indonesia Harga Mobil Terkesan Mahal, Padahal Pajaknya Aja 40%!
Harga Mobil di Indonesia Terkesan Mahal, Padahal...