Di Jepang Saja, Mobil Listrik Belum Terlalu Ngetop

Di Jepang Saja, Mobil Listrik Belum Terlalu Ngetop

Dina Rayanti - detikOto
Selasa, 14 Nov 2017 17:10 WIB
Foto: Firdaus Anwar
Tangerang - Mobil listrik sepertinya masih belum mendapat perhatian besar masyarakat di berbagai negara di dunia. Terlebih di negara berkembang seperti di Indonesia misalnya. Jika diperhatikan hampir tidak ada mobil listrik yang beredar di jalanan.

Salah satu penyebabnya sudah pasti aturan yang belum jelas terkait mobil listrik. Selain itu harga jualnya cukup tinggi, membuat masyarakat Indonesia ogah melirik mobil dengan tenaga listrik itu.

Ternyata tak hanya di Indonesia saja mobil listrik sulit dijual. Bahkan di negara maju seperti Jepang saja mobil listrik masih kurang diminati. Padahal stasiun pengecasan listrik saja sudah tersedia dimana-mana.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Contohnya fasilitas quick charging station, dimana pengendara bisa mengecas mobil listriknya selama 30 menit jumlahnya sudah ada 7.000 dan untuk stasiun pengecasan normal berjumlah 17.000 presentase penjualan mobil listrik hanya 0,4 persen dari total penjualan mobil di Jepang.

"Para pelaku industri otomotif di Jepang berpikir, waduh ini kalau nggak ada suatu inovasi di jepang gawat nih, penetrasi EV di Jepang saja seperti itu saya nggak kebayang kalau di Indonesia mungkin bisa 0,0 penetrasinya," Vice President Director of Marketing and Sales PT Nissan Motor Indonesia (NMI), Davy J Tuilan di Tangerang.

Berbeda dengan Jepang, Indonesia sendiri masih berbenah soal aturan mobil ramah lingkungan dalam LCEV (Low Cost Emission Vehicle) yang diharapkan bisa rampung akhir tahun ini.

Sembari menunggu aturan keluar, pemerintah justru mendorong mobil-mobil berbasis genset seperti Nissan Note e-Power bisa dijual di Indonesia. (dry/ddn)

Hide Ads